Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo telah menyelidiki rekam jejak M Prasetyo sebelum menunjuknya menjadi Jaksa Agung. Hal itu dikemukakan oleh Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Negara, Jumat (21/11).
Andi mengatakan seleksi Jaksa Agung memang berbeda dengan seleksi menteri. Meski demikian, bukan berarti Jokowi tak meneliti lebih dulu calon-calon Jaksa Agung yang masuk ke kantongnya.
“Pak Jokowi menggunakan perangkat yang ada di pemerintahan untuk memastikan rekam jejak Prasetyo. Kami teliti itu, mulai dari isu korupsi sampai hak-hal lain yang sifatnya sensitif,” kata Andi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proses penyelidikan melibatkan beberapa pihak. “Presiden, Wapres, Mensesneg, dan Seskab mendapat laporan tertulis dari intelijen, baik intel politik maupun intel ekonomi, untuk memastikan kami mendapat orang dengan rekam jejak yang bisa diandalkan,” ujar Andi.
Sebelumnya, banyak orang meragukan penunjukan Prasetyo sebagai Jaksa Agung karena dia berasal dari partai politik. Setahun terakhir ini, Prasetyo bergabung dengan NasDem, bahkan terpilih sebagai anggota DPR 2014-2019 dari partai itu.
Kini ia telah mengundurkan diri dari NasDem dan DPR sebagai konsekuensi jabatan barunya sebagai Jaksa Agung. Namun sesungguhnya dunia hukum bukan hal baru bagi Prasetyo. Dia meniti karier di kejaksaan dan sempat menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Pidana Umum pada 2005-2006.
Malam sebelum Prasetyo dilantik menjadi Jaksa Agung, Rabu (19/11), Surya Paloh mengunjungi Jokowi di Istana Negara. Paloh memberikan jaminan kepada Jokowi tentang independensi Prasetyo melalui bukti pengunduran diri Prasetyo dari NasDem.