BENTROK TNI-POLISI

Jokowi Perlu Blusukan Untuk Damaikan Bentrok

CNN Indonesia
Jumat, 21 Nov 2014 14:47 WIB
Bentrokan antara TNI dan Polri di Batam, Kepulauan Riau, menuai tanggapan dari politikus. Martin sarankan Jokowi terapkan cara blusukan demi perdamaian.
Jenderal Pol Sutarman (kedua kiri) dan KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kanan) memberikan keterangan pers usai pertemuan tertutup di Mapolda Kepri, Kamis (20/11). Kapolri dan KSAD bertemu untuk membahas insiden penyerangan Mako Brimoda Kepri oleh sejumlah oknum anggota Yonif 134/TS Rabu (19/11). (ANTARA/Joko Sulistyo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bentrokan yang terjadi antara TNI dan Polri di Batam, Kepulauan Riau, menuai tanggapan dari politikus. Salah satunya, politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Martin Hutabarat.

"Seharusnya ada pengujian cara blusukan Jokowi sebagai presiden. Saya kira penyelesaiannya bisa dengan cara blusukan,” kata Martin kepada para wartawan di Nusantara III Kompleks Parlemen Senayan Jakarta Pusat, Jumat (21/11).

Menurut Martin, Jokowi seharusnya bisa blusukan mendatangi asrama-asrama tentara dan polisi. Tujuannya berbicara dengan tentara dan polisi, biar tahu akar masalahnya di mana dan apa yang ada di benak-benak Polri dan TNI. “Saya belum lihat Jokowi blusukan kesana," katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi, kata Martin, harus bisa membuktikan, bahwa akar konflik antar TNI dan Polri ini sudah lama dan belum tuntas juga. "Saya kira pakailah resep blusukan ini untuk mendamaikan permasalah di TNI dan Polri tidak ada salahnya untuk datang kesana," ujarnya.

Setelah itu, Jokowi buat keputusan dan kebijakan sehingga tidak terulang lagi kejadian seperti di Batam. “Sebenarnya malu juga kalau setiap saat TNI dan Polisi ini perang kaya perang membunuh orang, itu TNI dilatih untuk membunuh musuh bukan untuk membunuh sesama, dan lagi polisi dilatih untuk menjaga keamanan bukan untuk membunuh tentara," katanya lagi.

Sebelumnya, Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Hariz Azhar, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (21/11), menyayangkan insiden bentrokan antara Polisi dan TNI di Batam. Peristiwa itu bukan pertama kali terjadi. Dalam bentrokan kedua ini seorang prajurit TNI, Praka JK Marpaung, meregang nyawa.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER