KABINET JOKOWI

PDIP Tak Masalah Jatah NasDem Bertambah di Kabinet

CNN Indonesia
Jumat, 21 Nov 2014 15:42 WIB
NasDem kini memiliki empat kursi di kabinet, sama seperti PDIP yang merupakan partai asal Jokowi. Prasetyo jadi kader NasDem terbaru yang masuk Kabinet Kerja.
M Prasetyo ketika dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Jaksa Agung, Jumat (21/11). (Antara/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyatakan tak keberatan dengan penunjukan M Prasetyo sebagai Jaksa Agung oleh Presiden Joko Widodo –yang membuat jatah NasDem di kabinet bertambah menjadi empat kursi, setara dengan PDIP.

“Itu masalah kecil. Kami enggak keberatan (soal jatah NasDem di kabinet),” kata politikus PDIP Aria Bima kepada CNN Indonesia, Jumat (21/11).

Sembari setengah bercanda, Aria lalu berkata, “Masak saya mengomentari Presiden saya sendiri.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Ketua Fraksi NasDem Victor Laiskodat secara terpisah mengatakan merasa bangga kader-kadernya dipercaya Jokowi duduk di kursi kabinet. Tiga jabatan menteri dan satu jabatan setingkat menteri bagi NasDem yang baru berumur tiga tahun merupakan pencapaian luar biasa.

Kepercayaan Jokowi kepada NasDem, ujar Victor, bukan karena faktor kedekatan sang Presiden dengan ketua umum mereka, Surya Paloh. “Soal kabinet adalah hak prerogatif dia,” kata Victor.

Ia menyebut seluruh ketua umum partai politik Koalisi Indonesia Hebat dekat dengan Jokowi, tak hanya Paloh.

Malam sebelum Prasetyo dilantik menjadi Jaksa Agung, Rabu (19/11), Surya Paloh mengunjungi Jokowi di Istana Negara. Kepada Jokowi, Paloh menjamin Prasetyo merupakan sosok independen, dan membuktikannya dengan memberhentikan Prasetyo dari NasDem.

Prasetyo ialah Jaksa Agung Muda Pidana Umum periode 2005-2006. Ia baru setahun bergabung dengan NasDem, dan lewat partai itu terpilih sebagai anggota DPR 2014-2019. Kemarin, Prasetyo telah menyerahkan surat pengunduran diri dari keanggotaannya di DPR kepada Ketua DPR Setya Novanto.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER