Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak mempersoalkan apakah pendampingnya hingga 2017 nanti laki-laki atau perempuan. Gender tak menjadi fokus perhatian Ahok, sapaan Basuki.
"Perempuan atau laki sama saja," kata Ahok usai menerima Duta Besar RI untuk Italia di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa siang (25/11).
Ahok mengisyaratkan sudah mengantongi nama wakilnya. "(Saya) sudah tahu kok siapa wakil saya. Kalau saya bilang sekarang, nanti enggak seru lagi," kata mantan bupati Belitung Timur itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok akan mengajukan nama wakilnya ke Kementerian Dalam Negeri setelah Kemendagri mengeluarkan Peraturan Pemerintah mengenai mekanisme dan persyaratan calon wakil gubernur Jakarta. Rencananya PP tersebut akan keluar Jumat pekan ini. Ahok akan lebih dulu mempelajari PP itu sebelum mengusulkan nama wakil gubernur. (Baca:
Pekan Depan, Ahok Tentukan Wakil Gubernur Jakarta)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Kepala Daerah, kepala daerah berhak untuk memilih wakilnya sendiri. Nama calon wakil kepala daerah diusulkan paling lambat 15 hari setelah pelantikan kepala daerah. Wakil nantinya juga akan dilantik oleh sang kepala daerah.
"Itu 15 hari kerja ya, bukan 15 hari kalender. Jadi saya bisa masukkan (nama wakil) terakhir tanggal 6 Desember," ujar Ahok. Meski demikian, Ahok berencana mengajukan nama wakilnya pada tanggal 2 Desember.
Saat ini sejumlah nama kerap disebut bakal dipilih Ahok menjadi Wakil Gubernur Jakarta. Paling santer muncul ialah nama Sarwo Handayani yang kini menjabat Deputi Gubernur Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Namun PDIP tak merestui jika wakil Ahok berasal dari kalangan nonpartai politik. (Baca:
PDIP Tolak Sarwo Jadi Wakil Gubernur Jakarta)