HARI DISABILITAS INTERNASIONAL

Penyandang Disabilitas Belum Diperhatikan Media

CNN Indonesia
Rabu, 03 Des 2014 15:39 WIB
Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) meminta media di Indonesia untuk lebih meningkatkan pemberitaan mengenai penyandang disabilitas.
Sejumlah penyandang disabilitas khusus Autisme bermain musik dalam acara pembukaan pameran Seni Rupa Anak dan Remaja dengan Autisme yang bertajuk
Jakarta, CNN Indonesia -- Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) meminta media di Indonesia untuk lebih meningkatkan pemberitaan mengenai penyandang disabilitas. Selama ini, ILO melihat media Indonesia belum banyak berperan dalam mengarusutamakan isu disabilitas.

"Meliput penyandang disabilitas mungkin tidak mudah tetapi ini merupakan kewajiban penting," kata Peter van Rooij selaku Direktur ILO Indonesia dalam acara peluncuran buku panduan peliputan isu disabilitas di Gedung Dewan Pers, Rabu (3/12).

Buku tersebut diluncurkan bekerjasama dengan Dewan Pers sebagai panduan media untuk meliput isu disabilitas yang dinilai selama ini masih belum mendapatkan tempat dalam pemberitaan. Buku tersebut juga diluncurkan bertepatan dengan perayaan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada Rabu (3/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peter mengatakan media memiliki tanggungjawab untuk meningkatkan perhatian publik terhadap hak-hak penyandang disabilitas. Di sisi lain, katanya, media juga memiliki tanggungjawab memotret kehidupan mereka secara tepat.

"Terutama bagaimana komunitas ini berkontribusi bagi masyarakat di sekitar mereka," ujar dia.


Peter melanjutkan untuk mengakses fasilitas kesehatan, pendidikan dan pekerjaan, komunitas penyandang disabilitas menghadapi banyak tantangan. "Kurangnya perhatian publik terhadap mereka menjadi penyebabnya," ujar dia.

ILO mencatat sebanyak 15 persen dari total penduduk dunia merupakan penyandang disabilitas. Data dari Persatuan Bangsa-Bangsa mencatat per Juli 2013 jumlah penduduk dunia mencapai Rp 7,2 miliar. Dengan demikian, jumlah penyandang disabilitas diperkirakan mencapai Rp 1,08 miliar.

"Sekitar 82 persen diantaranya berada di negara-negara berkembang dan hidup di bawah garis kemiskinan," ujar dia.

Peter mengatakan tidak memiliki data akurat mengenai jumlah penyandang disabilitas di Indonesia. "Inilah yang akhirnya menghambat aksi-aksi untuk meningkatkan taraf hidup mereka," ujar dia.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER