Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Persatuan Pembangunan Syaifullah Tamliha menganggap Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) seorang pengkhianat.
Hal tersebut disampaikannya karena Ical mengeluarkan penolakan terhadap Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) tentang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
"Partai politik itu sumber kader bangsa. Kalau ada yang khianati, menurut saya dia tidak layak lagi menjadi teladan bangsa. Saya harap Partai Golkar konsisten dengan yang ditandatangani,” Tamliha di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (5/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya harap betul dengan Ical maupun Idrus untuk konsisten dengan tanda tangan itu. Jangan sampai kita ditipu. Orang DPR seperti saya aja bisa ditipu. Oleh karena itu konsistensi seseorang dalam tanda tangan tidak boleh dikhianati," lanjut Tamliha. (Baca:
SBY Telepon Ical Saat KMP Teken Dukungan Perppu)
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang membantah adanya komitmen tertulis bahwa KMP akan mendukung Perppu Pilkada.
Pernyataan tersebut disanggah Tamliha. Ia mengatakan kesepakatan yang telah dibuat oleh Partai Demokrat bersama Koalisi Merah Putih bersifat mengikat karena ada bukti hitam di atas putih.
Lebih jauh, Wakil Sekretaris Jenderal PPP versi Muktamar Surabaya ini mengimbau kepada seluruh fraksi Koalisi Merah Putih untuk tetap konsisten atas kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.
"Saya adalah orang terakhir setelah SBY yang menandatangani kesepakatan itu pada 1 Oktober di Hotel Mulia kamar 3112 pada pukul 19.00 WIB. Jadi! saya harap KMP bisa konsisten akan apa yang dikatakan dan yang telah di tandatangani," ujar Tamliha mengungkapkan.
Terkait sikap PPP, Tamliha mengatakan PPP masih tetap di posisi mendukung Perppu Pilkada sesuai yang telah disepakati sebelumnya. Ia pun menegaskan posisi PPP tidak akan berubah meskipun Ical akan melakukan lobi-lobi politik kepada PPP.
"Saya pikir sikap PPP tidak akan berubah. Apa yang dibuat keputusan sudah final. Bujukan-bujukan Partai Golkar tidak akan dilayani PPP,"tegasnya.