MUKERNAS PPP

PPP Ingin Keluar dari KMP, Demokrat: Itu Hak Politik

CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2014 19:20 WIB
Partai Persatuan Pembangunan ingin meniru Demokrat: tidak masuk koalisi manapun, tapi banyak dapat jabatan strategis.
Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz. PPP kecewa dengan Koalisi Merah Putih dan berencana mengubah arah koalisi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Demokrat menghormati langkah politik apapun yang diambil Partai Persatuan Pembangunan. Dalam Musyawarah Kerja Nasional PPP di Jakarta, Kamis (11/12), partai itu mempertimbangkan serius untuk keluar dari Koalisi Merah Putih. (Baca Dimyati: PPP Gabung di KMP Belum Ada Manfaatnya)

Beberapa opsi yang dikaji PPP adalah untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat, atau tak masuk ke koalisi manapun seperti Demokrat. Posisi Demokrat yang berada di tengah KMP dan KIH dianggap PPP lebih menguntungkan. (Baca: PPP Cemburu kepada Demokrat)

“Bagus kalau PPP mau jadi kekuatan nonblok. Enggak ada masalah. Itu hak politik PPP. Tiap partai punya hak dan kepentingan politik masing-masing,” kata Wasekjen Demokrat Saan Mustofa usai rapat pleno di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Demokrat, Kramat Raya, Jakarta Pusat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Saan meminta PPP tak cemburu kepada Demokrat hanya karena soal kursi jabatan. PPP merasa disalip Demokrat, karena Demokrat yang tak bergabung dengan KMP justru digandeng KMP untuk mengisi kursi wakil ketua DPR dan MPR. Demokrat pun mendapat banyak kursi pimpinan komisi.

“Orientasinya jangan pada kursi dong. Demokrat kan menjadi penyeimbang supaya bangsa ini tetap pada jalan yang benar,” kata Saan.

Ada tiga faktor yang akan menentukan arah koalisi PPP, yakni untung-rugi di koalisi, soal Perppu Pilkada, dan sumber penyokong dana partai.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER