Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi penipuan lewat hipnotis yang dilakukan oleh OS alias Koko bersama tiga wanita, dikatakan oleh Kapolres Jakarta Selatan Kombes Wahyu Hadiningrat, mengincar warga keturunan Tionghoa. Komplotan Koko, dipastikan, sudah mengetahui calon korbannya adalah orang-orang yang memiliki banyak uang.
"Yang kita tahu, pelapor itu adalah WNI keturunan. Tapi yang jelas, mereka-mereka ini adalah orang yang punya uang," kata Wahyu kepada CNN Indonesia, Jumat (12/12). (baca juga:
Tiga Ibu Rumah Tangga Jadi Pelaku Hipnotis)
Dari pemeriksaan polisi, Wahyu mengungkapkan, komplotan Koko mengaku telah melancarkan aksinya sebanyak tiga kali. Pada penipuan pertama yang dilakukan pada Kamis (4/12) lalu, mereka berhasil menggasak perhiasan beserta uang sebesar Rp 220 juta dari korban berinisial OKT.
Pada aksi kedua, Koko Cs berhasil menggasak uang hingga Rp 2.6 miliar, dari seorang korban yang melapor ke Polda Metro Jaya. Sedangkan, aksi ketiga dilancarkan kepada korban berinisial IH, yang kemudian melaporkan aksi kejahatan Koko Cs.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahyu mengatakan, uang ratusan juta hingga miliaran rupiah itu berhasil dikuras, setelah salah satu dari tersangka menghipnotis dan mengantar korban ke Bank. (Baca juga:
Korban Hipnotis Percaya Tubuhnya Ada Roh Jahat)
"Mereka datang ke bank bersama-sama. Saat korban masuk ke bank untuk mengambil uang, pelaku tidak menemani (ke depan teller). salah satu dari mereka bertugas menunggu korban," ujarnya.
Meski terbilang cekatan karena berhasil melakukan penipuan hingga miliaran rupiah, empat personel komplotan Koko ini ternyata tidak memiliki rekam jejak kriminal. Akan tetapi, polisi masih memastikan masih akan terus menyelidiki adanya kemungkinan korban lain.
"Mereka enggak ada catatan kriminal. Tapi kami tetap terus mencari kalau-kalau ada korban mereka yang lain," kata Wahyu.