JAKSA KPK

KPK Pasang Kriteria Tinggi Bagi Jaksa

CNN Indonesia
Selasa, 16 Des 2014 07:36 WIB
KPK tak sembarangan dalam merekrut personel untuk lembaga antirasuah. KPK pernah hanya menerima 3 dari 42 jaksa dan polisi yang ikut seleksi.
Ketua KPK Abraham Samad (detikfoto/Rachman Haryanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad menyatakan, ada prosedur dan proses seleksi ketat bagi jaksa yang hendak merapat ke lembaga antirasuah. Pernyataan itu dikeluarkan Samad menanggapi derasnya kabar yang menyebut Kejaksaan Agung berencana menarik jaksa senior di KPK dan mengganti dengan jaksa di daerah.

"Di sini ada kriteria kalau orang mau jadi jaksa. Nilai rata-rata harus tinggi. Ada sistem yang kami buat untuk bisa membaca kualifikasi dan kapasitas berada di atas rata-rata," kata Samad saat memberikan keterangan di Gedung KPK kemarin.

Menurut Samad, kriteria tersebut menjadi alasan banyak jaksa kesulitan lolos menjadi bagian dari KPK. Sebagai contoh, dari 42 orang yang dikirim kejaksaan dan kepolisian, hanya tiga orang yang lolos seleksi kriteria KPK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi tersebut menjadi indikasi ada masalah dalam kualitas calon jaksa yang direkomendasikan kepada KPK. Samad menilai, jika Kejagung menarik jaksa yang sudah memenuhi kriteria, KPK bakal keteteran mencari pengganti.

Dia tidak yakin jaksa pengganti yang direkomendasikan selanjutnya bisa lolos dalam seleksi KPK. Samad berharap Kejagung mempertimbangkan kembali niat untuk menarik jaksa dari KPK. Selain mengganggu ritme kinerja penegakan hukum, penarikan itu dinilai ironis mengingat KPK saat ini justru sedang kekurangan personel.

"Bayangkan saja penyidik di sini jumlahnya berapa, terus mau ditarik lagi. Itu sama saja seperti orang yang kakinya dipatahkan sebelah, jadi pincang," ujar Samad.

Terlepas dari benar atau tidak rencana Kejagung menarik jaksa dari KPK, Samad mengatakan hingga kini pihaknya belum menjalin komunikasi resmi dengan pihak Kejagung. "Ini berita saja, saya cuma dengar dari media. Mudah-mudahan berita ini hanya kabar burung," katanya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER