WNI DAN ISIS

Malaysia Jalur Transit Kelompok Radikal ke Timur Tengah

CNN Indonesia
Selasa, 16 Des 2014 20:20 WIB
Di Malaysia WNI mudah berbaur dan banyak akses untuk menuju ke luar negeri terutama Timur Tengah.
Bendera ISIS di Kobani, Suriah. (Reuters/Umit Bektas)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menyatakan, Malaysia memang selama ini jadi jalur transit warga negara Indonesia (WNI) yang akan pergi ke Timur Tengah untuk bergabung dengan kelompok radikal.

Menurutnya WNI lebih mudah berbaur di Malaysia karena banyak WNI di sana sebelum terbang ke Timur Tengah. "Melalui kuala lumpur juga banyak jalur penerbangan ke luar negeri," kata Ansyaad kepada CNN Indonesia, Selasa (16/12).

Malaysia menurutnya seolah bukan tempat asing. Di negeri jiran tersebut, WNI yang hendak ke Timur Tengah bisa mendapatkan akses dari WNI lain yang punya ideologi yang sama. "Mereka mudah berbaur di sana dan mendapatkan akses," kata Ansyaad.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus ditangkapnya 12 WNI oleh Kepolisian Diraja Malaysia adalah contoh nyata. Mereka ditangkap di Bandara Kuala Lumpur sesaat sebelum terbang ke Turki. Diduga mereka akan ke Suriah melalui Turki. Rombongan yang terdiri dari tiga orang laki-laki, empat orang perempuan, dan lima orang anak-anak ini ditangkap karena terlibat kelompok radikal.

Mereka sudah dipulangkan ke Indonesia. Malaysia menyerahkan pemeriksaan ke Mabes Polri. Dugaan awal, salah satu WNI yang akan berangkat ke Suriah ini punya suami yang selama ini tinggal di negara yang tengah dilanda konflik itu. Saat ini polisi tengah memeriksa mereka secara intensif selama tujuh hari ke depan.

Namun Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti belum mau mengungkapkan motif 12 orang ini ke WNI. Pemeriksaan masih terus dilanjutkan. Ia memastikan tindakan tegas akan dilakukan jika ada pelanggaran pidana.

Karena mereka bertujuan untuk pergi ke Suriah, muncul dugaan keterlibatan mereka dengan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang ditenggarai kerap merekrut anggota dari berbagai negara.

Dalam catatan BNPT, hingga tahun ini sekitar 300 WNI telah bergabung dengan ISIS. Sebagian besar adalah mahasiswa berusia 17 hingga 25 tahun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER