WNI DAN ISIS

Suriah dan ISIS Ladang Jihad Kelompok Radikal Indonesia

CNN Indonesia
Selasa, 16 Des 2014 20:31 WIB
Mantan Kepala BNPT Anysaad Mbai menilai ISIS tak hanya menawarkan wacana, namun penerapan syariat dan negara Islam.
Bendera ISIS berkibar di kota Kobani, Suriah tak jauh dari perbatasan Turki. (Getty Images/Kutluhan Cucel)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana keberangkatan 12 warga Indonesia ke Suriah melalui Malaysia, yang digagalkan kepolisian setempat bukan kasus pertama. Suriah dengan eksitensi organisasi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menjadi faktor penarik bagi warga luar Suriah untuk datang dan bergabung dengan kelompok radikal itu. 

Menurut mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai, Selasa (16/12), bukan kelompok radikal di Suriah yang mengundang berjihad. Melainkan inisiatif warga Indonesia untuk datang ke sana.

"Mereka menjadikan Suriah sebagai daerah jihad paling top," kata Ansyaad kepada CNN indonesia. Apalagi kelompok ISIS selama ini tak hanya menjadikan negara Islam bukan sekadar wacana semata, namun sudah pada taraf implementasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penguasaan beberapa wilayah dan sumber ekonomi di Timur Tengah jadi bukti nyata kelompok garis keras ini. "Tidak seperi Al Qaeda dengan Osama Bin Laden-nya yang barus sebatas gagasan," kata Ansyaad. Bukan hanya menguasai wilayah, ISSI juga menurut Ansyaad punya kekuatan rill yakni senjata yang mereka kuasai.

"ISIS lebih memenui selera jihad mereka yang menganut paham radikal," katanya.

Menurut Ansyaad, rencana pemberangakatan 12 WNI ke Suriah melalui Malaysia beberapa waktu lalu bukan kasus pertama. Ia ingat beberapa bulan lalu saat ada laporan dari KBRI di Turki bahwa ada pasangan suami isteri yang mencoba menyeberang ke Suriah. Namun mereka ditangkap oleh pertugas di perbatasan.

Malaysia juga dinilai Ansyaad sebagai negara transit WNI sebelum berangkat ke Timur Tengah. Malaysia menurutnya bukan seperti negari asing karena di sana banyak WNI. Selain itu melalui Malaysia, WNI bisa dengan mudah ke luar negeria karena banyaknya rute penerbangan ke negara lain.

Sebelumnya diberitakan 12 WNI yang terdiri dari tiga orang laki-laki, empat orang perempuan, dan lima orang anak-anak ditangkap Kepolisian Diraja Malaysia sesaat sebelum terbang ke Turki. Mereka diduga akan bergabung dengan kelompok radikal di sana. Mereka kini sudah dipulangkan dari negeri jiran dan diperiksa tim penyidik Polri untuk diketahui motif kepergian mereka ke Suriah. Mereka kini berada di Mako Brimob selama tujuh hari ke depan untuk menjalani pemeriksaan intensif. Dalam catatan BNPT, hingga tahun ini sekitar 300 WNI telah bergabung dengan ISIS. Sebagian besar adalah mahasiswa berusia 17 hingga 25 tahun. 
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER