Jakarta, CNN Indonesia -- Rektor Universitas Kristen Indonesia, Maruarar Siahaan, menyatakan tak mengakui Resimen Mahasiswa (Menwa) sebagai salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa di kampusnya. Menwa dikosongkan, Jumat (19/12), setelah ganja seberat dua-tiga gram ditemukan di tempat itu Kamis kemarin.
Meski Menwa tidak diakui UKI, ujar Maruarar, orang-orang yang selama ini mengaku sebagai anggota Menwa tinggal di tempat tersebut, yakni
guest house nomor 15 yang berada di kawasan UKI Cawang, Jakarta.
"Menwa belum disahkan. Makanya kami minta mereka meninggalkan tempat itu. Kami langsung kosongkan,” kata Maruarar kepada CNN Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, anggota Menwa merupakan alumni. “UKI mengatur bahwa semua alumni harus berada di bawah perhimpunan alumni, bukan organisasi seperti Menwa itu,” ujar Maruarar.
Walau menduga anggota Menwa terkait dengan ditemukannya ganja di ruangan Sekretariat Menwa, Maruarar mengatakan tak mau langsung menuduh. “Saya belum ada bukti sehingga tidak bisa asal menuduh. Saya serahkan ke polisi untuk menyelidikinya,” kata dia.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Sekretariat Menwa kini telah dikosongkan dan dikunci. Pagar hitam di depan sekretariat itu tampak dirantai dan digembok. Sementara pintunya dipasangi balok kayu bertuliskan “Dilarang Masuk.”
Tak ada papan atau tulisan yang menunjukkan bahwa ruangan itu adalah Sekretariat Menwa. Lokasi sekretariat itu sekitar 100 meter dari gedung Rektorat UKI dan berhadapan dengan lapangan sepakbola.
Simak
FOKUS Menelusuri Jejak Cuci Duit Narkotik dan
FOKUS Perempuan di Balik Lalu Lintas NarkotikUntuk diketahui, UKI memiliki
guest house untuk tamu-tamu universitas. Rumah-rumah yang berada di kawasan UKI dijadikan tempat singgah sementara bagi para tamu universitas tersebut.
Dalam razia di UKI kemarin, Badan Narkotika Nasional dan Polres Jakarta Timur menemukan 2-3 gram ganja, tempat dan alat isap sabu-sabu, dua karung botol bekas minuman keras, satu parang, dan dua samurai.
Untuk diketahui, hasil penelitian BNN dengan Universitas Indonesia mengungkapkan sebanyak 800 ribu hingga 900 ribu pelajar dan mahasiswa menjadi pecandu narkotika. Jumlah itu 22 persen dari total pencandu narkotik di Indonesia yang mencapai 4 juta orang. Mirisnya, angka pengguna narkotik terus meningkat dari waktu ke waktu. (Baca
BNN: Nyaris Sejuta Pelajar dan Mahasiswa Jadi Pecandu Narkotik)