KASUS BLBI

KPK Panggil Rizal Ramli untuk Kasus BLBI

CNN Indonesia
Senin, 22 Des 2014 13:52 WIB
Rizal Ramli adalah salah satu dari beberapa mantan pejabat tinggi yang dipanggil KPK untuk kasus Surat Keterangan Lunas BLBI yang terjadi di era Megawati.
Manten menteri koordinator bidang perekonomian Rizal Ramli. (detikfoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi meminta keterangan dari mantan menteri koordinator perekonomian Rizal Ramli sebagai saksi dalam kasus Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuditas Bank Indonesia (SKL BLBI), Senin (22/12).

Rizal mengapresiasi langkah KPK untuk menuntaskan kasus yang terjadi pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri itu. "Saya datang terkait kasus BLBI, soal SKL. KPK katanya serius mau menyelesaikan kasus ini dan (saksi) yang lain juga sudah dipanggil," kata Rizal di Gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Rizal enggan berbicara banyak. Dia baru mau memberikan keterangan usai menjalani pemeriksaan. "Nanti saya jelaskan dulu kepada KPK," ujar menteri era pemerintahan Abdurrahman Wahid itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rizal merupakan salah satu mantan pejabat tinggi yang dipanggil KPK untuk kasus BLBI. Mereka yang dipanggil dalam kasus itu antara lain mantan menteri BUMN Laksamana Sukardi, mantan menteri koordinator perekonomian Dorodjatun Kuntjoro Jakti, mantan menteri keuangan Bambang Subiyanto, dan mantan kepala nappenas Kwik Kian Gie.

KPK menduga ada masalah dalam proses pemberian SKL untuk beberapa obligor BLBI. Para obligor diduga tidak memenuhi kewajiban mereka namun tetap mendapat SKL. SKL itu dikeluarkan pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2002 dan Ketetapan MPR RI Nomor 6 dan 10.

Berkaitan dengan penyelidikan kasus tersebut, KPK juga telah melayangkan permintaan cegah kepada Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM atas nama Lusiana Yanti Hanafiah yang berasal dari pihak swasta. Dia dicegah sejak 4 Desember 2014 untuk jangka waktu enam bulan.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER