Jakarta, CNN Indonesia -- Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Andi Zaenal Abidin Dulung menyebut Malaysia dan Arab Saudi adalah negara yang paling tidak direkomendasikan untuk didatangi tenaga kerja Indonesia (TKI). Menurutnya majikan di sana kerap menyiksa para pekerja migran. Padahal para TKI rela bekerja jauh-jauh ke negeri seberang, bermimpi mendulang uang walau harus bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
"Berdasarkan catatan, Malaysia dan Arab Saudi yang paling banyak mendapat laporan penyiksaan. Saya kira majikan di sana kejam-kejam," kata Andi diselingi tawa saat bertandang ke Rumah Perlindungan Training Center, Bambu Apus, Jakarta Timur, Jakarta (26/12).
Andi tidak merinci data laporan penyiksaan yang dimaksud. Namun menurutnya, penyiksaan yang dilakukan oleh majikan beragam. Kekerasan fisik adalah hal yang paling sering diterima para TKI. "Tentunya bukan sekadar luka (fisik), itu juga memberikan trauma yang mendalam," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan bermaksud melarang para pekerja migran datang ke negeri Arab dan Malaysia, namun Andi berharap sebelum bekerja ke dua negera tersebut, izin dan perlindungan hukum harus dipastikan lebih dulu oleh para TKI.
"Yang jadi persoalan masalah izin dan
traficking (perdagangan manusia), para pekerja ini biasanya dijual oleh agen tidak jelas dan mendapat majikan yang tidak jelas pula," kata Andi.
Dalam catatan Kementerian Sosial, negara Asia yang paling aman untuk dijadikan tempat mencari nafkah para pekerja migran saat ini adalah Hong Kong dan Taiwan. Setidaknya dari laporan yang selama ini masuk, laporan penganiayaan pada TKI sangat sedikit dari dua negara itu. "Bukan berarti tidak ada, tapi bisa dibilang paling aman," ujarnya.
Malaysia sebelumnya telah mendeportasi sebanyak 497 TKI bermasalah karena tidak mengantongi izin yang sah untuk bekerja di sana. Dari ratusan pekerja yang dipulangkan, tersisa 95 orang TKI di Rumah Perlindungan Training Center, Bambu Apus, Jakarta Timur, yang kini masih menanti jadwal pemulangan ke kampung halaman.