Jakarta, CNN Indonesia -- Polri menyatakan enam warga negara Indonesia yang ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta saat hendak berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Sabtu dini hari (27/12), tidak berniat untuk kembali ke Indonesia.
"Saat diamankan, mereka hanya menggunakan pakaian ibadah dan membawa ransel. Tidak membawa koper seperti orang yang hendak bepergian jauh. Itu karena mereka tidak berniat untuk kembali lagi ke Indonesia," kata Kepala Subdirektorat Kejahatan dengan Kekerasan Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Pol Herry Heryawan, di Polda Metro Jaya, Jakarta.
Menurut Herry, para terduga ISIS tersebut sudah menjual rumahnya di Indonesia. Uang hasil penjualan rumah itulah yang mereka gunakan untuk membiayai keberangkatan mereka ke Suriah. Maka semakin kuat dugaan soal niat mereka menetap di Suriah dan bergabung dengan ISIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan pengakuan para terduga ISIS, mereka pergi ke Suriah untuk mendirikan kekhalifahan Islam sebagaimana yang dipropagandakan ISIS. "Mereka ingin menjalankan syariah Islam dan berjihad," ujar Herry.
Sampai saat ini, keenamnya masih menjalankan pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya. Sejauh ini belum ada status hukum yang ditetapkan kepada mereka.
Keberangkatan enam WNI itu ke Suriah diduga difasilitasi oleh pihak ketiga berinisial AM. Sekarang AM pun sudah ditangkap kepolisian. Dia ditangkap saat polisi menggeledah rumahnya di Cibubur, Jakarta Timur, yang diduga digunakan untuk menampung para WNI yang hendak ke Suriah.