Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak kepolisian mengatakan enam Warga Negara Indonesia (WNI) terduga ISIS disinyalir merupakan korban penipuan. Pernyataan tersebut disampaikan pihak kepolisian setelah mengetahui adanya pihak ketiga yang berperan sebagai perekrut WNI untuk diberangkatkan ke Suriah.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan pihak ketiga berinisial AM tersebut memfasilitasi keberangkatan WNI dari tempat asal mereka di Bulukumba, Makassar, hingga ke penampungan di Cibubur, Jakarta Timur sebelum diberangkatkan melalui Bandara Soekarno-Hatta.
"WNI tersebut bisa saja korban dari propaganda menjual jalan cepat ke surga dan membuai mereka yang memang ingin dekat dengan Tuhan," kata Rikwanto saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Sabtu (27/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, pihaknya belum mau mengambil kesimpulan atas pengamanan enam WNI tersebut.
Dalam penggeledahan dan penangkapan terhadap AM, pihak kepolisian menemukan buku-buku berbau ajaran jihad.
Selain buku jihad, polisi juga menemukan buku tentang Densus 88, buku jihad aksi bom Imam Samudra serta buku muslimah berjihad.
Meski diduga terkena penipuan, Rikwanto mengatakan keenam WNI tersebut telah memiliki dasar fundamentalis dan ekstrimis sebelum akhirnya dipicu berjihad.
"Hanya saja perlu ditelusuri siapa yang mengerucutkan (ajaran) dan mengajak mereka. Itu yang jadi masalah," ujarnya.
Berdasarkan pengakuan keenam WNI, polisi mendapatkan keterangan mereka telah menjual rumah untuk mencari biaya berangkat ke Suriah. Dari hasil penjualan tersebut, keenamnya mendapatkan uang senilai sembilan ribu dollar.
Hingga saat ini, pihak kepolisian menyatakan masih mendalami keterlibatan AM serta dugaan kelompok lain dalam kasus tersebut.
"Kami masih mendalami siapa yang menyuruh dia dan siapa yang mendanainya," kata dia menjelaskan.
Keenam WNI tersebut adalah Abdul Rauf Al Jabbar, Nabil Ayib Jabbar, Ratna Pratiwi Sulaiman, Muhammad Ashar Bahtiar, Ahmad Abdulah Halido Bunaha serta Ashar Jamil Lahae.
Mereka diamankan kepolisian pada pukul 1.00 WIB dini hari di Bandara Soekarno-Hatta saat hendak menuju Suriah. Sampai saat ini, keenamnya masih menjalankan pemeriksaan di Polda Metro Jaya.