Jakarta, CNN Indonesia -- Misteri hilangnya Pesawat AirAsia QZ8501 masih belum bisa dikuak oleh pihak-pihak yang melakukan pencarian. Namun fakta baru membuktikan pesawat nahas tersebut sudah tidak menjawab panggilan
Air Traffic Controller pada 6.14 WIB.
Direktur Safety dan Standard AirNav Indonesia Wisnu Darjono mengungkapkan pilot pesawat tidak menjawab saat ATC meminta pesawat untuk naik ketinggian ke 34 ribu kaki. "Jadi saat dihubungi pilot tidak menjawab," ujar Wisnu saat melakukan jumpa pers di kantor Otoritas Bandara Wilayah 1 Soekarno-Hatta, Senin (29/12).
Wisnu mengungkapkan memang meminta QZ8501 untuk standby saat sang pilot meminta untuk naik ketinggian. Dia mengungkapkan saat itu
traffic pesawat di daerah tersebut memang sedang padat dan QZ8501 harus menanti hingga jalur aman untuk melakukan manuver naik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biasanya untuk berkoordinasi dengan pesawat lain dibutuhkan waktu sekitat dua hingga tiga menit," ujar Wisnu.
"Mereka meminta naik pada 6.12, dan pada 6.14 kami mengontak untuk naik tapi tidak ada respons," lanjut Wisnu. Dia menambahkan pihak ATC juga sempat meminta Pesawat AirAsia lain untuk turut mengontak QZ8501 tapi tetap tidak ada jawaban.
Padahal, menurut Wisnu, pada 6.14 WIB tersebut pesawat QZ8501 masih tampak pada radar di ATC dan mulai lenyap pada 6.17 WIB. "Pesawat masih ada di radar dan kami terus mencoba menghubungi mereka dengan meminta bantuan pesawat lain. Saat itu kami mengira pilot tidak mendengar panggilan kami," katanya.
Akhirnya pada 6.18 WIB pesawat yang mengangkut 155 penumpang tersebut lenyap seketika dari radar ATC dan dipastikan hilang pada 7.55 WIB, Minggu pagi (28/12). Hingga kini keberadaan pesawat tersebut belum terlacak padahal banyak pihak yang sudah membantu melakukan pencarian.