KASUS BLBI

Kasus BLBI Prioritas KPK Tahun 2015

CNN Indonesia
Senin, 29 Des 2014 21:42 WIB
Gelar intensif pemeriksaan kasus SKL BLBI menjadi prioritas KPK di 2015 yang saat ini tengah mendalami alur penyelewengan kucuran dana dan penerbitan SKL.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (kanan) didampingi seniman Butet Kertaredjasa (dua kiri) dan komedian Marwoto Kawer (kiri), membacakan orasinya usai proklamasi anti korupsi pada konser "Gropyokan Korupsi" di Kridosono Yogyakarta, beberapa waktu lalu. (Antara Foto/Regina Safri)
Jakarta, CNN Indonesia -- Misteri berakhirnya penyelidikan perkara Surat Keterangan Lunas (SKL) Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) akhirnya mulai membuahkan sinyal. Komisi Pemberantasan Korupsi menegaskan kasus yang telah bergulir selama lebih dari satu dekade itu akan menjadi prioritas penanganan tahun depan.

"Kami sedang intensif menggelar pemeriksaan kasus BLBI. Ini menjadi kasus prioritas di tahun 2015. Jadi publik tidak usah khawatir," kata Ketua KPK Abraham Samad di sela pemaparan Refleksi Akhir Tahun KPK di Jakarta, Senin petang (29/12).

Samad memastikan nantinya KPK tidak bakal pandang bulu menyeret siapapun yang terbukti punya andil dengan kasus tersebut. "Baik itu presiden maupun tukang becak, semua sama di mata hukum, equality before the law. Tidak ada yang punya hal lebih di mata hukum," ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengakui, penyelidikan kasus BLBI berjalan alot lantaran KPK kesulitan menangani kasus yang sebelumnya pernah ditangani oleh penegak hukum lain. Dia tidak menampik saat ini KPK tengah mendalami bagaimana kucuran dana dari penerbitan SKL itu diselewengkan.

"Tapi kami belum bisa menjelaskan SKL yang sedang dalam penyelidikan. Yang pasti ada beberapa obligor yang tengah kami selidiki," ujar Bambang.

Selain kesulitan dalam pendalaman kasus yang tergolong rumit, KPK mengaku terkendala dengan minimnya jumlah penyidik yang ada di KPK. Saat ini, kata Bambang, KPK hanya memiliki 60 penyelidik. Jumlah itu sangat minim mengingat tugas penyelidikan merupakan starting point dari pengembangan kasus yang akan ditangani KPK.

Bambang memastikan tahun depan KPK bakal menambah personel melalui proses penyeleksian ketat, baik untuk penyelidik, penyidik, dan jaksa. "Nantinya akan ada flow (seleksi) agar penuntasan kasus lebih terarah," ujarnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER