Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini, Senin (29/12), merayakan ulang tahun ke-11. Di mata pimpinan, momentum 11 tahun harus membuat KPK mawas diri dan terus berkembang mengikuti korupsi yang kian canggih dan masif.
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, postur KPK di masa mendatang harus didesain sesuai perkembangan evolusi korupsi yang kian canggih dan masif. Demografi Indonesia tidak bisa hanya ditangani oleh KPK yang berpusat di Jakarta saja.
"Onak duri masih membentang panjang serta acap kali datang untuk mengancam dan menghadang," ujar Bambang melalui keterangan tertulis kepada wartawan, Senin (29/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bambang, selama lebih dari satu dekade lembaga antirasuah telah mendedikasikan seluruh daya dan upaya agar bisa menaklukkan tindak pidana korupsi. Namun pekerjaan belum tuntas.
Harus ada keberanian untuk mempercepat dan memperluas jangkauan KPK. Semua itu dilakukan agar rakyat tidak melulu berkubang dalam kemiskinan, mengingat tidak sedikit pejabat publik yang menyelewengkan kewenangan tanpa memikirkan kesejahteraan rakyat.
Bambang meminta hari jadi KPK ke-11 harus dijadikan momentum mengobarkan spirit agar KPK terus berupaya dan pantang surut membabat korupsi.
Jabatan publik saat ini dipandang sebagai jalan untuk memenuhi kepentingan pribadi, rekan, dan koleganya. Sistem dan budaya kolusif dan koruptif masih menjadi watak serta karakter para penguasa dan rakyat kebanyakan.
Untuk itu, lanjut Bambang, perlu ada sinergi metode dan strategi dari seluruh elemen. Publik perlu dilibatkan serta dibangun kesadarannya untuk ikut mencegah korupsi.
"KPK harus mempercepat proses metamorpose agar segera bertransformasi menjadi penegak hukum yang berdedikasi dan mengabdi hanya untuk Ibu Pertiwi," kata Bambang.