Teluk Kumai, CNN Indonesia -- Kapal TNI Angkatan Laut, KRI Bung Tomo, mengidentifikasi benda-benda terserak di dalam laut yang diduga serpihan badan pesawat. Benda-benda itu tersebar di perairan Selat Karimata antara Sumatera dan Kalimantan.
“Benda-benda berserakan itu diduga serpihan badan pesawat. Pada kedalaman 24 meter,” kata Dinas Penerangan Komando Armada RI Kawasan Timur (Dispen Armatim) dalam keterangan tertulisnya.
KRI Bung Tomo sejak semalam menyisir Selat Karimata. Kapal perang itu juga yang sebelumnya mengevakuasi tiga jasad dari laut dan berbagai serpihan benda dari AirAsia QZ8501 seperti pintu darurat pesawat, tas ransel, sepatu, dan kamera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara memasuki hari keempat pencarian QZ8501 yang difokuskan kepada pencarian korban, Rabu (31/12), penyisiran akan terkonsentrasi di sekitar perairan Teluk Kumai yang dibagi menjadi empat zona pencarian.
Di zona II perairan itu, KN 224 dari Badan SAR Nasional bersama KN Baruna Jaya I dan dua kapal Singapura –Royal Singapore Ship (RSS) Valour dan RSS Swift, akan menyisir memutar. Total ada 14 kapal yang terlibat dalam pencarian di zona itu.
Kepala Kamar Mesin KN 224, Made Oka, mengatakan kemungkinan terbesar pencarian akan melebar ke sisi timur Teluk Kumai. “Melihat musim angin seperti ini, gelombang biasanya akan mengarah ke timur atau tenggara. Jadi dimungkinkan untuk pencarian serpihan badan pesawat maupun korban ke arah," kata Made kepada CNN Indonesia, Rabu (31/12).
Saat ini KN 224 masih bersandar di Pelabuhan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah. Kru anjungan KN 224, Abdul Manan, memperkirakan perjalanan menuju zona II membutuhkan waktu lima hingga enam jam.
"Tinggi gelombang masih sama seperti Selasa malam kemarin, sekitar dua hingga tiga meter," kata Abdul. Di Teluk Kumai, cuaca terlihat mendung. Gerimis turun sejak pukul 05.00 WITA.