Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan erupsi gunung api masih jadi bencana yang harus diwaspadai pada tahun 2015. Saat ini tercatat ada enam gunung api dengan status siaga serta 14 lainnya dengan status waspada.
Enam gunung status siaga atau level III itu adalah Sinabung, Karangetang, Lokon, Soputan, Gamalama, dan Slamet. Sedangkan 14 gunung dengan status waspada atau level II yakni Gunung Raung, Sangeangapi, Rokatenda, Ibu, Lewotobi Perempuan, Gamkonora, Papandayan, Bromo, Semeru, Talang, Anak Krakatau, Marapi, Dukono, dan Kerinci.
Sekretaris Utama BNPB Dody Ruswandi mengatakan perubahan watak letusan gunung api membuat bencana ini semakin sulit diprediksi. "Erupsi gunung api tidak dapat diprediksi untuk jangka panjang," kata Dody di Kantor BNPB, Jakarta Pusat kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam menanggulangi bencana, BNPB dibekali anggaran Rp 2,8 Triliun untuk seluruh Indonesia. Menurut Dody, tugas BNPB selain menangani pengungsi, juga menyelamatkan kehidupan ekonomi di daerah bencana. "Kami harap tahun depan anggarannya bisa naik," kata Dody.
Selain di BNPB, anggaran penaggulangan bencana juga ada kementerian dan lembaga pemerintah yang lain. Total jumlahnya mencapai Rp 18 Triliun. Karena itu menurut Dody dalam penanganan bencana butuh koordinasi semua pihak. "Selama ini nyatanya jalan sendiri-sendiri," kata Dody.
BNPB saat ini masih dalam upaya rehabilitasi korban bencana erupsi Gunung Sinabung. Sebanyak 50 unit rumah sudah dibangun untuk pengungsi Sinabung. "Targetnya adalah membangun 370 rumah untuk relokasi penduduk," kata Deputi Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto. Ia berharap 370 rumah bisa selesai pada pertengahan tahun 2015.
Selain rumah, BNPB menurut Tri juga telah menyelesaikan jalan sepanjang tiga kilometer serta tengah memasok air dan listrik ke rumah pengungsi.