Pangkalan Bun, CNN Indonesia -- Sebanyak 20 anggota Basarnas Special Group (BSG) yang berada di Kapal KN 224 menyatakan kesiapan mereka untuk menyelam pada hari keempat pencarian pesawat AirAsia QZ8501, Rabu (31/12). "Kalau komandan menginstruksikan menyelam, kami akan terjun," ujar Eko, seorang anggota BSG.
Saat bersandar di Pelabuhan Kumai, Kalimantan Tengah, Rabu dini hari tadi, para anggota BSG telah mempersiapkan seluruh peralatan selam yang mereka bawa dari Jakarta. Mereka memeriksa kondisi 11 tabung oksigen yang masing-masing berkapasitas 200 bar, alat pendeteksi benda bawah laut serta peralatan komunikasi bawah air.
Komandan Operasi SAR KN 224, Charles Batlajery mengatakan jika badan pesawat AirAsia QZ8501 benar-benar telah ditemukan, apapun kondisinya, anggota BSG dapat dipastikan menyelam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pria asal Maluku ini, seluruh anggota tim khusus Basarnas ini sudah terlatih menyelam hingga kedalaman 35 meter, dan mampu bertahan selama 2,5 jam di dalam laut. "Jika dibutuhkan, kami akan menggunakan teknik penyelaman yang belum pernah kami gunakan demi evakuasi," tambahnya.
KN 224 adalah salah satu kapal milik Basarnas yang diterjunkan ke Teluk Kumai untuk membantu proses evakuasi. Kapal ini membawa 20 anggota BSG dengan kemampuan khusus penyelamatan dan pencarian. Sudah empat hari kapal ini berada di laut untuk mencari serpihan dan korban tragedi AirAsia QZ8501.
Pada hari keempat ini seluruh armada pencarian termasuk KN224 ditarik ke perairan Pangkalan Bun di mana ditemukan serpihan pesawat dan enam jenazah.
Ikatan Alumni Geodesi ITB Nanang Hengky Soeharto yang memimpin misi pencarian badan pesawat di atas kapal survei Mahakarya Geosurvey memperkirakan badan pesawat ada di kedalaman 40 meter. Pencarian akan dilakukan di area seluas 121 x 174 km persegi di sektor 4 area pencarian. Nanang mempekirakan jika badan pesawat masih berukuran besar maka tidak akan bergeser terlalu jauh di bawah dasar laut.