AIRASIA DITEMUKAN

RS Bhayangkara Siagakan 162 Ambulans di Bandara Juanda

CNN Indonesia
Rabu, 31 Des 2014 11:40 WIB
RS Bhayangkara menyiapkan 162 ambulans di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, untuk mengantar korban pesawat AirAsia QZ8501 ke rumah sakit.
RS Bhayangkara menyiapkan 162 ambulans di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, untuk mengantar korban pesawat AirAsia QZ8501 ke rumah sakit. (REUTERS/Edgar Su)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 162 ambulans disiapkan RS Bhayangkara di Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, untuk mengangkut jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 ke rumah sakit. Armada ambulans itu disiagakan sebagai bentuk kesiapan tim medis menerima jumlah jasad hasil evakuasi korban dari Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

"Kami sudah kerja sama dengan pihak ambulans. Karena kami tahu semua total 162 penumpang, kami sudah siapkan ambulans sebanyak itu," kata Koordinator Ante Mortem Ajun Komisaris Besar dokter Ony Swasono kepada CNN Indonesia, Rabu (31/12).

Ony menjelaskan tim medis dipastikan siap menerima berapa pun jumlah jasad yang ditemukan tim Basarnas. Saat ini telah terdapat total 60 anggota tim medis yang bersiaga sejak hari pertama pencarian pesawat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah tenaga medis akan terus bertambah mengikuti perkembangan di lokasi evakuasi.

"Di kamar jenazah akan ada spesialis forensik, antropologi forensik, psikologi forensik, dan ahli DNA serta para medis. Total 12 orang tim medis dan para medis yang akan mengidentifikasi satu jenazah. Kami pastikan jenazah akan diperlakukan dengan layak," kata Ony.

Proses identifikasi, kata Oby, akan dilakukan bersama tim. Proses identifikasi akan menyamakan dua data, yaitu data fisik dari keterangan ante mortem keluarga serta data di tubuh korban. "Berdasarkan pengalaman forensik, butuh satu hingga dua jam untuk mengidentifikasi tubuh korban. Tapi tentu semua bergantung pada kondisi jenazah," kata Ony.

Seluruh data dari tubuh jasad bakal disamakan dengan data ante mortem. Data ante mortem yaitu ciri-ciri fisik berupa umur, tinggi badan, jenis kelamin, rambut, bentuk wajah, tanda lahir, tahi lalat jika ada, dan penjelasan mengenai rekam medis sebelum terbang.

Sementara itu di Pangkalan Bun, Basarnas menyiapkan 168 peti jenazah. Pada Selasa lalu (30/12), tim SAR telah menemukan tiga jasad, ditambah tiga jenazah lagi yang ditemukan hari ini, Rabu.

Basarnas di Pangkalan Bun telah berkoordinasi dengan Tim Identifikasi Korban Bencana yang dipimpin oleh dr Ony untuk bagian ante mortem. Ony juga menyebut timnya bakal menunggu arahan dari Pangkalan Bun.

Diketahui, pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 bertolak dari Surabaya menuju Singapura pada Ahad pagi (28/12). Sebanyak 155 penumpang yang terdiri dari 138 orang dewasa, 16 anak-anak, dan satu orang bayi, terbang bersama pilot Kapten Irianto, Co-Pilot Remi Emanuel, empat awak kabin, serta seorang teknisi.

Namun pada pukul 06.17 WIB, pesawat itu hilang kontak dengan menara lalu lintas udara. Pencarian segera dilakukan. Pada Selasa lalu (30/12), Badan SAR Nasional (Basarnas) secara resmi mengumumkan temuan sejumlah jasad dan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 di perairan sekitar Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER