Pangkalan Bun, CNN Indonesia -- Dua jenazah yang diterbangkan dari Lapangan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah sudah tiba di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Surabaya, Jawa Timur. Total sudah delapan jenazah yang dievakuasi ke Surabaya, kondisi badan dari seluruh jenazah masih dalam keadaan utuh.
Kedua jasad diantar menggunakan dua ambulans setelah dikemas dalam peti jenazah di RSUD Sultan Imanuddin. Jenazah lantas dibawa menggunakan pesawat jenis Hercules lalu diterbangkan sekitar 18.50 WIB dan tiba di Surabaya pukul 20.45 WIB.
Satu jenazah adalah perempuan yang berhasil dievakuasi Kamis siang (1/1), dari KRI Banda Aceh bersama dengan evakuasi barang berupa tas perempuan dan koper berukuran sedang. Sedangkan jenazah ke delapan baru mendarat di Pangkalan Bun sekitar pukul 16.35 WIB setelah berhasil dievakuasi dari KRI Yos Sudarso.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan SAR Nasional tak menjelaskan identitas maupun jenis kelamin dari jenazah kedelapan. "Pihak DVI yang lebih berwenang memberi keterangan. Namun kami tegaskan, semua jenazah yang dievakuasi jasadnya dalam keadaan utuh," ujar Koordinator Tim SAR Pangklan Bun Marsekal Muda Sunarbowo Sandi di Lanud Iskandar, Kamis petang (1/1).
Sunarbowo mengatakan, saat ini masih ada satu jenazah yang tertambat di KRI Yos Sudarso. Sedianya jenazah diberangkatkan bersama jenazah kedelapan. Namun kondisi cuaca buruk terpaksa menunda evakuasi ke Lanud Iskandar.
"Jika memungkinkan, nanti malam jenazah akan dievakuasi melalui jalur darat dari Pelabuhan Teluk Kumai," ujarnya.
Sejumlah bagian dari pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ 8501 ditemukan di perairan Kumai, Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Selatan, Selasa lalu (30/12). Pesawat dengan rute Surabaya tujuan Singapura tersebut hilang kontak pada Ahad pagi (28/12) pukul 06.17 WIB, hanya beberapa menit setelah lepas landas di Bandara Juanda, Surabaya.
Sebanyak 162 orang tercatat berada dalam pesawat, terdiri dari 155 penumpang yaitu 138 orang dewasa, 16 anak-anak, satu orang bayi, serta pilot pesawat Kapten Irianto, Copilot Remy Emanuel, empat orang awak kabin, dan satu teknisi.
(rdk/sip)