Jakarta, CNN Indonesia -- Kapal Nasional Purworejo milik Badan SAR Nasional akhirnya beranjak dari Pelabuhan Panglima Utar Kumai, Kalimantan Tengah sekitar pukul 16.00 WIB, Kamis (1/1). Keberangkatan kapal yang hendak mengantarkan 47 penyelam TNI AL ke KRI Banda Aceh ini sempat tertunda hampir enam jam akibat dua hal, yakni menunggu kedatangan pejabat Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan ombak tinggi.
Alhasil Misi KN Purworejo pun sedikit bergeser dari rencana awal. Saat ini, hanya penyelam TNI dan peralatan selam mereka saja yang rencananya diangkut ke KRI Banda Aceh. Sementara itu 20 penyelam Basarnas urung diantarkan.
Saat menarik jangkar, suasana langit di Pelabuhan pun tampak berawan. Hujan gerimis sempat turun meski hanya berlangsung 20 menit.
Pantauan CNN Indonesia, pada pukul 17.35 WIB seorang anggota Tagana yang duduk di haluan sempat berseru melihat benda berwarna hitam di sisi kiri kapal. Kapten Kapal KN Purworejo, Adil Triyanto yang mengendalikan perjalanan kapal lantas mengurangi kecepatan dan memutuskan untuk memutar arah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seluruh penyelam termasuk para ABK KN Purworejo bersiaga di kedua sisi kapal. Namun, baru pukul 18.10 WIB benda yang dimaksud anggota Tagana terlihat jelas. Benda yang sempat diduga berkaitan dengan jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 itu ternyata hanyalah sebongkah kayu. Walaupun tak dievakuasi ke atas kapal, tim Basarnas sepakat menyebut benda itu sebagai barang milik nelayan sekitar Kumai.
Hingga berita ini diturunkan, KN Purworejo sedang diam di sekitar Muara Kumai. Adil mengatakan, timnya memutuskan menunggu kedatangan kapal Ocean Rider atau
tug boat. Rencananya, para penyelam TNI AL dan peralatan mereka akan ditransfer ke kapal tersebut. Ocean Rider, yang Rabu kemarin sempat mengevakuasi jenazah korban AirAsia QZ8501, ditugasi mengantar tim penyelam menuju KRI Banda Aceh.
Setelah proses transfer selesai, KN Purworejo nantinya akan kembali bersandar ke Pelabuhan Panglima Utar Kumai. Jumat (2/12) dini hari besok, tim akan kembali menyisir Teluk Kumai, mencari korban pesawat rute Surabaya-Singapura yang kandas ke perairan Karimata, Minggu silam.
(meg/sip)