Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional menetapkan area prioritas seluas 1.575 mil persegi untuk mencari jenazah badan utama pesawat AirAsia QZ8501. Waktu pencarian juga dilakukan pada pagi hingga siang hari di mana cuaca pada waktu itu cukup bersahabat.
Kepala Basarnas Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo, Jumat (2/12) mengatakan, sektor prioritas ini dibentuk sebagai hasil evaluasi Basarnas atas berbagai temuan hingga hari ini.
Luas area pencarian jenazah dan badan pesawat selama ini luasnya sekitar 13.500 km2. Sektor dipersempit menjadi area prioritas yakni 1.575 mile persegi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pencarian di sektor prioritas akan tim gabungan lakukan tanpa mengabaikan sektor-sektor lain," kata Soelistyo di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta.
Soelistyo mengaku telah memerintahkan tim operasi gabungan untuk mencari badan pesawat AirAsia QZ8501 dan jenazah yang belum ditemukan. Tercatat baru 17 jenazah yang sudah ditemukan. Padahal QZ8501 membawa 162 terdiri dari 155 penumpang dan 7 awak pesawat.
Selain menetapkan area prioritas, Soelistyo juga menetapkan waktu pencarian akan dikebut pada pagi hari. Belajar dari pengalaman hari-hari sebelumnya, cuaca mulai buruk dan ombak tinggi pada siang hari.
"Pagi ini cuaca di Pangkalan Bun cukup baik. Gelombang di daerah operasi masih di ketinggian dua hingga tiga meter," katanya. Jika cuaca memburuk pada siang hari pencarian tak mungkin dilanjutkan. Sejak kemarin penyelam juga belum bisa diturunkan karena gelombang masih tinggi.
Hari ini adalah hari keenam pencarian. Beberapa serpihan pesawat sudah ditemukan termasuk temuan terakhir berupa potongan sayap dan lapisan pintu bagian dalam pesawat jenis Airbus A320 itu.
Sedangkan jumlah jenazah yang ditemukan berjumlah 17 jenazah. Kemarin petugas menemukan sembilan jenazah. Sementara hari ini delapan jenazah ditemukan termasuk enam jenazah yang ditemukan kapal Amerika Serikat USS Sampson yang masih dalam proses evakuasi ke darat.
Jenazah akan dibawah ke Pangkalan Bun untuk dimasukan ke dalam peti jenazah sebelum dibawah ke Surabaya untuk diidentifikasi di sana. Sejauh ini baru satu jenazah dikenali atas nama Hayati Lutfiah Hamid yang jadi salah satu penumpang pesawat naas tersebut.
(sur/sip)