Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi, menyampaikan pihaknya telah memulai proses investigasi terkait jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 sejak kecelakaan itu terjadi pada Minggu (28/12) lalu. Dari proses itu, ia mengklaim sudah mengantongi banyak dokumen.
Dokumen-dokumen yang telah dikumpulkan, kata Tatang, antara lain rekaman pembicaraan pilot, daftar penumpang, daftar kargo, serta catatan maintenance pesawat. "KNKT sejak hari pertama telah memulai mengumpulkan semua dokumen, tetapi itu belum di analisis," kata Tatang saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (3/1).
Nantinya dokumen ini akan ditulis ulang dan dalam bentuk factual report. Proses ini dilakukan sembari menanti proses pencarian kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501 oleh tim SAR gabungan.
Laporan resmi dari KNKT ini selanjutnya akan dikirimkan setidaknya kepada enam negara yang terkait dengan insiden ini, yaitu Perancis sebagai negara pembuat pesawat berjenis Airbus, dan negara-negara asal korban. Hal ini sesuai dengan aturan dari International Civil Aviaton Organization, organisasi yang membawahi penerbangan sipil sedunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu dari lapangan dilaporkan, Tim pencari gabungan QZ8501 telah berhasil mengevakuasi 30 jenazah sampai hari ini, Sabtu (3/12). Seluruhnya sudah tiba di Surabaya dan sebagian besar sudah melalui proses identifikasi oleh tom DVI Polda Jawa Timur.
Dari jumlah itu, empat orang jenazah diantaranya sudah diserahkan ke korban dan menyusul ada dua jenazah yang baru teridentifikasi hari ini. Badan SAR Nasional mengatakan cuaca buruk masih menjadi kendala utama operasi pencarian dan evakuasi para korban dan badan pesawat.
Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 hilang dalam perjalanan dari Surabaya menuju Singapura pada Ahad pagi lalu. Terdapat 155 penumpang dan tujuh awak di pesawat tersebut, tujuh orang diantaranya berkewarganegaraan asing.
(sip)