Surabaya, CNN Indonesia -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur hari ini, Ahad (4/1), menjadwalkan menuntaskan proses identifikasi 12 jenazah korban AirAsia QZ8501 di RS bhayangkara Surabaya.
"Enam akan dikerjakan pada pagi hari, enam lagi nanti sore hingga malam," ujar Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Dokter Arthur Tampi di RS Bhayangkara, Surabaya.
Pagi ini, tim juga menjadwalkan melakukan rekonsiliasi jenazah yang sudah dilakukan pemeriksaan pada Jumat (3/1). Arthur melanjutkan, untuk jenazah yang diperiksa hari ini baru akan dilakukan rekonsiliasi esok atau lusa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arthur menegaskan kondisi jenazah semakin lama mengalami pembusukan lanjutan yang mempersulit proses identifikasi. "Secara visual sudah sangat sulit dikenali."
Saat ini ada 160 orang yang terlibat dalam pengerjaan proses identifikasi dari seluruh Indonesia. "Kemarin baru tiba tim bantuan dari Singapura yang berisi tujuh orang," katanya menambahkan.
Tim DVI bantuan dari Singapura terdiri dari lima ahli sidik jari, satu ahli odontologi, dan satu ahli patologi forensik. Kesemuanya dipastikan akan berada di bawah komando Tim DVI Polda Jatim.
Terkait opsi pemindahan posko post mortem ke Pangkalan Bun, Arthur mengatakan hal itu sangat sulit dilakukan. "Situasi di sini sudah cukup baik, dan sulit membentuk situasi ini di sana. Jadi dipastikan, sementara akan tetap di RS Bhayangkara Surabaya."
(obs)