Jakarta, CNN Indonesia -- Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menerima tawaran bantuan Tiongkok untuk mencari kotak hitam (
black box)Pesawat AirASia QZ8501. Namun, Basarnas belum memberikan sikap atas tawaran tersebut.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo, mengatakan evaluasi akan dilakukan dulu sebelum memberikan sikap atas tawaran dari Tiongkok itu.
"Ada tambahan bantuan dari Tiongkok untuk mengirimkan kapal yang mempunyai peralatan untuk mencari
blackbox di dasar laut. Tapi kita masih menunggu perkembangan operasi yang dilakukan tim hingga esok (5/1) hari sebelum bantuan tersebut diterima atau tidak," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Minggu (4/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini operasi pencarian kotak hitam pesawat AirAsia yang hilang Minggu, 28 Desember 2014, menjadi prioritas selain mengevakuasi penemuan korban di Selat Karimata.
Untuk memaksimalkan pencarian kotak hitam, Basarnas juga menambahkan alat bantu bagi tim yang sedang bekerja di tengah lautan.
"Malam ini Kapal Baruna Jaya menambah alat pencari
blackbox dari salah satu kapal milik Basarnas. Selain itu Tim dari Rusia yang memiliki kemampuan mencari
blackbox juga akan dipindahkan ke Kapal Basarnas Purworejo mulai besok (5/1)," jelas Soelistyo menambahkan.
Selain tawaran dari Tiongkok, beberapa negara diketahui telah membantu proses evakuasi korban dan badan pesawat QZ8501 sejak beberapa hari lalu. Singapura, Malaysia, Amerika, Korea Selatan, Jepang, Rusia, dan Australia merupakan negara-negara sahabat yang membantu operasi tim gabungan tersebut.
(kid/kid)