EVAKUASI AIRASIA

Basarnas Akan Minta Tambahan Dana Jika Kurang

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Rabu, 07 Jan 2015 06:34 WIB
Biaya operasi pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 menggunakan pos anggaran di lembaga yang terlibat.
Sejumlah jenazah dipindahkan dari perahu karet ke KRI Banda Aceh, Sabtu, 3 Januari 2015. 7 jenazah diangkut dari KRI Bung Tomo dan 1 jenazah dari KRI Banda Aceh dan diterbangkan menggunakan helikopter menuju Lanud Iskandar Pangkalan Bun. (DETIK FOTO/Grandyos Zafna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Biaya operasi pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 menggunakan pos anggaran di lembaga yang terlibat. Selama ini anggaran masih dinilai cukup. Namun jika dirasa kurang, Badan SAR Nasional akan meminta tambahan kepada pemerintah.

Menurut Direktur Prasarana Basarnas Laksamana Pertama Rudy Hendro, selama ini bantuan dari pihak swasta juga cukup membantu proses pencarian dan evakuasi.

"Sumber dana operasi Basarnas dari DIPA 2015. TNI dan Polri juga menggunakan anggarannya sendiri," kata Rudy kepada CNN Indonesia di Kantor Pusat Basarnas, Jakarta, Selasa (6/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diakui Rudy, biaya yang sudah dikeluarkan selama ini tak bisa dibilang kecil. Untuk kebutuhan bahan bakar armada yang dipakai saja selama ini telah menggunakan 1.110 kiloliter minyak.

BBM yang dipakai itu menurut Rudy bantuan dari Pertamina dan beberapa perusahaan minyak asing seperti Conoco Philips, Total dan beberapa perusahaan swasta lain. Bantuan itu menurut Rudi diberikan secara sukarela kepada Basarnas selaku koordinator Tim SAR gabungan.

"Mereka niatnya membantu, jadi sampai saat ini tidak ada pembayaran dari Basarnas kepada mereka yang membantu," katanya.

Rudy enggan menyebut jumlah nominal anggaran yang selama ini sudah dikeluarkan. Ia optimistis pemerintah siap membantu jika nantinya dana operasi yang bersumber dari anggaran Basarnas telah habis di tengah operasi berlangsung.

"Kalau habis nanti kita bisa minta ke Pemerintah, DPR juga sudah berkomitmen mau membantu," katanya. Apalagi menurut Rudy masih ada dana cadangan di rekening Bencana Alam 99 milik Kementerian Keuangan. "Basarnas bisa memakai (dana) itu," ujar Rudy.

Sudah sepekan lebih misi pencarian dan evakuasi sejak AirAsia QZ8501 rute Surabaya - Singapura jatuh di perairan Pangkalan Bun, Minggu (28/12) lalu. Sejauh ini belum ada pernyataan terkait pembatasan waktu pencarian. Apalagi mayoritas korban belum ditemukan. Badan utama pesawat dan kotak hitam yang bisa mengungkap misteri penyebab jatuhnya pesawat juga belum ditemukan. 
(sur/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER