INDUSTRI PENERBANGAN

Jokowi: Banyak Kesalahan Ada di Pemerintah

Hafizd Mukti Ahmad | CNN Indonesia
Sabtu, 10 Jan 2015 19:27 WIB
Jokowi mengatakan, kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 harus dijadikan sebagai momentum pembenahan manajemen angkutan udara di dalam negeri.
Presiden Joko Widodo saat tiba di Surabaya. Jokowi mengakui sejumlah masalah sistem penerbangan di Indonesia bersumber dari pemerintah. (CNN Indonesia/Hafidz Mukti)
Sidoarjo, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mengakui karut marut sistem penerbangan di Indonesia bersumber dari pemerintah. Hal itu diungkapkan Jokowi di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (10/1).

Jokowi mengatakan, kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 harus dijadikan sebagai momentum pembenahan manajemen angkutan udara di dalam negeri.

Enggan menyalahkan satu pihak saja, dalam hal ini Kementerian Perhubungan, Jokowi mengatakan, semua pihak yang berada di payung pemerintah harus dibenahi.

"Banyak kesalahan ada di pemerintah. Tidak hanya perhubungan saja, ada BUMN, ada AirNav dan lain-lain. Harus ada pembenahan total," kata Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 tidak hanya karena faktor alam, melainkan sistem dan prosedur penerbangan yang tidak benar. Mengenai keselamatan, Jokowi menegaskan hal itu adalah yang utama selain aspek teknis.

"Harus keras, terutama berkaitan dengan keselamatan. Harus ketat, tidak ada lagi yang tidak punya rute dapat terbang. Ini momentum pembenahan total," ucap Jokowi.

Sebelumnya Kementerian Perhubungan melakukan pembekuan terhadap 61 penerbangan dari lima maskapai karena tak punya izin terbang. Kelima maskapai itu adalah Garuda Indonesia, Lion Air, Wings Air, Trans Nusa, dan Susi Air.

Rinciannya, Garuda Indonesia empat penerbangan, Lion Air 35 penerbangan, Wings 18 penerbangan, Trans Nusa satu penerbangan, dan Susi Air sebanyak 3 penerbangan. (har/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER