EVAKUASI AIRASIA

Penyelidikan Kotak Hitam QZ8501 Ditargetkan Rampung Tahun Ini

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Selasa, 13 Jan 2015 18:39 WIB
Sesuai dengan peraturan keselamatan penerbangan sipil, beberapa negara berhak mendapatkan data-data terkait penyebab kecelakaan.
Petugas Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) membuka kotak yang berisi rekaman data penerbangan Flight Data Recorder (FDR) salah satu dari bagian kotak hitam QZ8501 di kantor KNKT, Jakarta, Senin, 12 Januari 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menargetkan proses penyelidikan isi kotak hitam AirAsia QZ8501 akan selesai dalam waktu kurang dari satu tahun ke depan. Menurut Ketua Investigator Musibah QZ8501 KNKT Mardjono Siswosuwarno, tenggat waktu ini sesuai dengan peraturan internasional.

"Proses penyelidikan berjalan maksimal satu tahun," kata Mardjono di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (13/1). Setelah penyelidikan kotak hitam selesai, KNKT punya waktu dua bulan untuk mengirim hasil penyelidikan itu ke negara terkait.

Aturan internasional yang dipakai adalah peraturan keselamatan penerbangan sipil (Civil Aviation Safety Regulation/CASR).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam musibah AirAsia QZ8501, Mardjono menyebutkan ada beberapa negara yang harus dilibatkan dalam tahap penyelidikan isi kotak hitam. Negara-negara tersebut adalah negara di mana kecelakaan terjadi, negara yang warganya menjadi korban, negara tempat pesawat terdaftar dan negara produsen pesawat yang mengalami kecelakaan.

Ada tujuh warga negara asing yang turut jadi korban penerbangan AirAsia QZ8501 yang jatuh pada Minggu (28/12) lalu. Tujuh penumpang tersebut adalah tiga penumpang asal Korea Selatan, dan masing-masing satu WNA asal Perancis, Malaysia, Inggris, dan Singapura.

Indonesia selaku negara lokasi kecelakaan sekaligus negara di mana pesawat QZ801 juga berhak mendapatkan data-data kecelakaan. Selain itu Perancis selaku negara produsen Airbus juga berhak mendapatkan data-data kecelakaan. (sur/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER