Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menargetkan proses penyelidikan isi kotak hitam AirAsia QZ8501 akan selesai dalam waktu kurang dari satu tahun ke depan. Menurut Ketua Investigator Musibah QZ8501 KNKT Mardjono Siswosuwarno, tenggat waktu ini sesuai dengan peraturan internasional.
"Proses penyelidikan berjalan maksimal satu tahun," kata Mardjono di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (13/1). Setelah penyelidikan kotak hitam selesai, KNKT punya waktu dua bulan untuk mengirim hasil penyelidikan itu ke negara terkait.
Aturan internasional yang dipakai adalah peraturan keselamatan penerbangan sipil (Civil Aviation Safety Regulation/CASR).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam musibah AirAsia QZ8501, Mardjono menyebutkan ada beberapa negara yang harus dilibatkan dalam tahap penyelidikan isi kotak hitam. Negara-negara tersebut adalah negara di mana kecelakaan terjadi, negara yang warganya menjadi korban, negara tempat pesawat terdaftar dan negara produsen pesawat yang mengalami kecelakaan.
Ada tujuh warga negara asing yang turut jadi korban penerbangan AirAsia QZ8501 yang jatuh pada Minggu (28/12) lalu. Tujuh penumpang tersebut adalah tiga penumpang asal Korea Selatan, dan masing-masing satu WNA asal Perancis, Malaysia, Inggris, dan Singapura.
Indonesia selaku negara lokasi kecelakaan sekaligus negara di mana pesawat QZ801 juga berhak mendapatkan data-data kecelakaan. Selain itu Perancis selaku negara produsen Airbus juga berhak mendapatkan data-data kecelakaan.
(sur/obs)