BURSA KAPOLRI

Belum Ada Penugasan, Sutarman Jadi Jenderal Tanpa Jabatan

Resty Armenia | CNN Indonesia
Senin, 19 Jan 2015 21:45 WIB
Presiden menurut Andi belum memberikan penugasan baru kepada Sutarman. Pangkat jenderal akan terus disandang hingga dia pensiun Oktober nanti.
Jenderal Sutarman memperlihatkan senjata rakitan di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat, 7 November 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto mengatakan Jenderal Sutarman memilih untuk pensiun tanpa ada penugasan. Meski tak lagi punya jabatan, pangkat jenderal masih akan disandang Sutarman hingga dia pensiun pada Oktober mendatang.

"Setahu saya Pak Tarman memilih untuk pensiun nanti di bulan Oktober tanpa ada penugasan apa pun," kata Andi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (19/1).

Hingga saat ini, Sutarman tak punya jabatan apapun. Belum ada penugasan juga dari Presiden kepada Sutarman. "Setahu saya belum ada penugasan baru dari Presiden," ujar Andi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan begitu, Sutarman saat ini adalah jenderal aktif tanpa jabatan. Hal tersebut lumrah terjadi. Andi mencontohkan mantan Kapolri Dai Bachtiar saat diganti masih aktif sebagai jenderal bintang empat selama satu tahun lebih.

Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno juga pernah diganti sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) dan masih sebagai laksamana bintang empat.

Andi melanjutkan, alasan yang mendasari Sutarman diganti adalah karena proses politik. Presiden sudah menujuk Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai penggantinya dan sudah disetujui DPR. "Pencalonan Pak Budi Gunawan satu paket dengan (pemberhentian) Pak Tarman," kata dia.

Idealnya, Presiden memberhentikan Pak Tarman dan segera melantik Pak Budi Gunawan. Namun ada proses hukum yang membuat Presiden menunda pelantikan Budi Gunawan. "Presiden menginginkan ada waktu yang cukup bagi Pak Budi Gunawan dalam penegakan hukum," katanya. (sur/sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER