PDIP VS ABRAHAM SAMAD

Pertemuan Samad-Hasto Pertaruhkan Kepercayaan Publik

Hafizd Mukti | CNN Indonesia
Jumat, 23 Jan 2015 08:06 WIB
Penggunaan alat sadap untuk kepentingan personel KPK berpolitik sangat diharamkan selain menggunakannya dalam membongkar kasus korupsi dan penegakan hukum.
Hasto memperagakan model dan gaya berpakaian Abraham Samad ketika melakukan pertemuan terkait lobi-lobi pencalonan wakil presiden pendamping Joko Widodo, Menggunakan topi hitam dan masker. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dugaan adanya pertemuan antara Plt Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristyanto saat menjadi anggota Tim Transisi dan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dinilai bakal mempengaruhi kepercayaan publik atas lembaga adhoc ini.

"Pertanyaannya ini pertemuan terbuka atau tertutup, kalau terbuka tidak masalah, tapi kalau tertutup jelas mengundang pertanyaan besar," kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI Desmond J Mahessa, kepada CNN Indonesia, Kamis (22/1).

Meskipun demikian Desmond berharap kepada semua pihak tidak berprasangka buruk dulu sebelum semuanya terbukti dengan jelas. "Jangan over prejudice, tapi memang kemudian ini bicara soal kepercayaan orang atas KPK," tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Munculnya pernyataan Abraham Samad yang disebutkan Hasto, bahwa Ketua KPK melakukan penyadapan sehingga mengetahui dirinya kalah bersaing dalam bursa wakil presiden Joko Widodo oleh Jusuf Kalla, dianggap salah kaprah. Penyadapan, menurut Desmond harus didasarkan pada kepentingan untuk membongkar kasus korupsi.

"Dalam konteks untuk kepentingan korupsi itu tentu sangat dibutuhkan, tapi kalau untuk daya tawar politik itu tidak bisa," tegas Desmond.

Dalam konferensi pers menanggapi tulisan 'Rumah Kaca Abraham Samad' yang dimuat di Kompasiana (17/1), Hasto Kristanto mengungkapkan jika sebagian besar dalam tulisan itu benar adanya. Untuk itu Hasto berharap Samad dengan jujur mau memberikan keterangan soal isi dari tulisan itu.

"Kami menyatakan bahwa berita sebagaimana tertulis di "Rumah Kaca Abraham Samad" sebagian besar benar. Dengan demikian pernyataan yang disampaikan Abraham Samad bahwa itu fitnah sangatlah tidak benas," kata Hasto dalam konferensi persnya di Rumah Cemara, Jakarta Pusat, (22/1).

Hasto menyayangkan jika Samad menganggap pertemuan itu fitnah belaka. Dengan jelas, Hasto mengatakan bahwa publik berhak tahu dan harapan Samad mau mengaku bahwa banyak pertemuan yang dilakukan.

"Sekurang-kurangnya dengan petinggi dua partai politik, PDI Perjuangan dan NasDem, dalam kaitannya dengan proses pencalonan beliau sebagai wapres," tegasnya. (pit/pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER