Jakarta, CNN Indonesia -- Berbagai serangan yang ditujukan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi kian bertubi-tubi sejak lembaga antirasuah itu menetapkan Komjen Pol. Budi Gunawan sebagai tersangka penerima gratifikasi. Mulai dari beredarnya foto mesra mirip Abraham Samad, gugatan, praperadilan, tudingan pelanggaran etika, pelaporan, hingga penangkapan pimpinan terjadi hampir tanpa jeda.
Hal itu diamini oleh Bambang Widjojanto, Wakil Ketua KPK yang resmi mengajukan pemberhentian sementara. Menurut Bambang, serangan yang dilancarkan oleh pihak luar terhadap KPK telah dirancang sedemikian rupa demi mewujudkan ambisinya.
"Kalau pola-pola seperti ini dilanjutkan, ini bukan sekadar upaya pelemahan, tapi penghancuran KPK, dan ini sistematik sekali," ujar Bambang saat memberikan keterangan di Gedung KPK, Senin (15/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rentetan serangan terhadap KPK belakangan ini terjadi terus menerus. Setelah Bambang ditetapkan tersangka, giliran Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja yang dilaporkan tersangkut kasus ke Mabes Polri, bahkan kemungkinan Wakil Ketua KPK Zulkarnain dilaporkan Rabu, lusa mendatang. "Ini semua sistematik, termasuk laporan untuk Pak Pandu," ujarnya.
Bambang mengaku tahu siapa orang-orang yang bertanggung jawab di balik upaya pelemahan KPK. Namun Bambang enggan menyebut siapa pihak yang dimaksud. "Nanti kalau saya sebut pelakunya pasti dikejar-kejar oleh pertanyaan lebih lanjut," ujarnya.
Meski merasa telah menjadi korban kriminalisasi, Bambang menegaskan bahwa dirinya memilih berhenti sementara atas dasar taat hukum dan konstitusi. Bambang yakin KPK tetap akan kuat melanjutkan penanganan kasus meski tanpa dirinya di kursi pimpinan KPK.
"Kalau saya harus jadi korban agar proses pemberantasan korupsi kuat, saya ikhlas. Saya yakin pemberantasan korupsi tidak akan melemah tapi terus berjalan," ujar Bambang.
(pit/obs)