Sosok Silvester si Otak Sindikat Narkotik Bengal

Sandy Indra Pratama & Abraham Utama | CNN Indonesia
Senin, 02 Feb 2015 17:33 WIB
Badan Narkotika Nasional berkeras mengajukan nama Silvester untuk masuk ke dalam daftar nama eksekusi mati gelombang kedua.
Ilustrasi tahanan. (Wikimedia Commons/Barnellbe)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Narkotika Nasional berkeras mengajukan satu nama untuk masuk ke dalam daftar nama eksekusi mati gelombang kedua. Dalam pertemuannya dengan Kejaksaan Agung nama sang otak sindikat itu disebut agar bisa diikutkan ke dalam gelombang kedua eksekusi mati.

“Saya sudah lapor ke Jaksa Agung,” kata Anang saat ditanya wartawan di Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (2/2). Nama yang ia sodorkan adalah Silvester Obiekwe Nwaolise.

Silvester adalah warga negara Nigeria yang divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Tangerang pada 2004 lalu. Ia adalah gembong narkotik yang licin dan tak pernah jera. Meski badannya dikurung dan diasingkan di balik terali sebuah penjara di Pulau Nusakambangan, Mustofa -begitu nama lain Silvester- masih saja mampu mengendalikan lalu lintas narkotik, terakhir ia kepergok masih menjalankan bisnis haramnya itu pada akhirJanuari lalu.

Berdasarkan catatan Badan Narkotika Nasional, jejak Silvester di dunia hitam narkotik cukup panjang. Penangkapan terhadapnya dimulai pada 2004. Saat itu ia menyelundupkan barang haram berupa heroin sebanyak 1,2 kilogram ke Indonesia. Untuk itu dia diganjar hukuman mati.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alih-alih bertobat, Silvester malah makin menjadi. Pada 2012 lalu, petugas BNN membongkar sebuah praktek lalu lintas penyelundupan sabu seberat 2,4 kilogram dari Papua Nugini. Kala itu, seorang kurir dibekuk aparat. Setelah melalui pemeriksaan panjang, nama Mustofa -nama lain Silvester- disebut berada di belakang transaksi itu,

Pada kali lain, tepatnya pada 2014, lelaki yang kini berusia 50 tahun itu kembali terbukti sebagai otak penyelundupan 6,5 kg sabu-sabu di Tanjung Perak, Surabaya. Namanya disebut setelah dua kurirnya ditangkap aparat. Kasus terakhir, nama Silvester disebut berdasar pengakuan dari seorang kurir perempuan yang kedapatan membawa Sabu seberat 7.622 gram.

Untuk kasus terakhir, berdasarkan informasi dari BNN, pengungkapan berawal dari informasi intelijen tentang akan adanya transaksi narkoba di kawasan Jakarta Pusat, tepatnya Gunung Sahari. Pada malam hari, operasi penggerebekan pun disiapkan. Target operasi kala itu adalah seorang perempuan bernama Dewi yang sebelumnya memang sudah diketahui sebagai kurir sabu.

Sesaat setelah tertangkap tangan, petugas melakukan pengembangan penyelidikan ke arah rumah kost sang kurir di kawasan Kemayoran. Di dalam rumah tim lantas menemukan barang lain yang sudah terbungkus rapi. Dari mulut Dewi ia menyebut satu nama lain yang ternyata adalah anakbuah Silvester. Cara berkomunikasi mereka melalui telepon genggam.Dari sumber CNN Indonesia di BNN, sabu yang berlalulintas atas otak Silvester merupakan kristal asal Tiongkok. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER