Jakarta, CNN Indonesia -- Pengusaha atribut kampanye sekaligus orang dekat mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Akil Mochtar membantah telah meminta dan menyalurkan duit suap dari istri bekas Wali Kota Palembang Romi Herton, Masyitoh. Padahal, dalam kesaksiannya, Masyitoh mengaku duit tersebut diminta oleh Muhtar untuk mengurus sengketa Pilkada di MK.
"Rp 7 miliar itu uang pembayaran atribut kampanye," ujar Muhtar dalam sidang pemeriksaan dirinya sebagai terdakwa kasus sumpah palsu di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (2/2).
Dirinya juga membantah telah memengaruhi Masyitoh untuk menggelontorkan duti miliaran rupiah guna memuluskan pemenangan perkara di MK. "Saya enggak pernah (mempengaruhi Masyitoh), Pak Hakim," ujarnya kepada majelis hakim saat sidang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhtar juga membantah telah mengatakan bahwa rival Romi Herton, Sarimuda, telah menyiapkan duit senilai Rp 4 - 5 miliar. Pernyataan itu sempat disebut sebagai salah satu bentuk ancaman kepada Masyitoh agar pihaknya mau memberikan duit suap. "Saya tidak pernah meminta dan mengatakan, ada Sarimuda yang akan memberikan Rp 4 - 5 miliar," ucapnya.
Sebelumnya, Masyitoh juga mengatakan dalam upaya meyakinkan dirinya, Muhtar mengirimkan foto dirinya bersama dengan Akil di ruang kerjanya, di Gedung MK, Jakarta. "Saya tidak pernah (mengirim foto), mungkin istri saya pernah," ujarnya singkat. Ketika ditanya soal motifnya mengirimkan gambar tersebut, Muhtar mengaku tak ada tujuan.
Sebelumnya dalam fakta persidangan, Masyitoh menuturkan Muhtar kerap kali menawarkan bantuan untuk "mengurus" perkara di MK. Apabila tak diurus, potensi menang pun mudah digagalkan.
Alhasil, setelah merasa yakin, Masyitoh mengaku memberikan duit kepada Muchtar senilai Rp 7 miliar pada tanggal 13 Mei 2013 melalui Bank Pembangunan Daerah Kalbar Cabang Jakarta.
Pada tanggal 20 Mei 2013, majelis hakim MK memenangkan gugatan Romi yang menilai ada kecurangan yang dilakukan Sarimuda dalam Pilkada Kota Palembang. Romi Herton pun diputus sebagai Wali Kota Palembang yang sah pada tahun yang sama.
(meg)