Samad Akui Jalin Komunikasi Dengan Politisi

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Selasa, 03 Feb 2015 05:55 WIB
PDIP tuding Samad ikut mengambil inisiatif dalam bursa cawapres hingga membantu meringankan kasus hukum yang mendera politisi senior partai banteng Emir Moeis.
Anggota Divisi Hukum PDIP Arteria Dahlan memperlihatkan foto pertemuan Ketua KPK Abraham Samad di rumah milik A.M Hendropriyono, Ahad (1/2). Samad diduga telah melakukan pelanggaran pidana lantara melakukan pertemuan yang bersinggungan dengan politik dan kasus yang ditangani KPK. (CNN Indonesia/Gilang Fauzi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua KPK Abraham Samad tidak menampik dirinya berfoto bareng dengan pria berinisial RNH, anak dari seorang purnawiran petinggi militer. Pengakuan itu sekaligus membenarkan foto yang dipamerkan Ketua Divisi Hukum PDIP Arteria Dahlan kepada publik, Ahad (1/2).

Menurut Arteria, foto tersebut diambil di sela pertemuan keempat dari enam pertemuan yang pernah dijalin Samad dengan orang-orang penting di kalangan PDIP. Pada foto yang dibeberkan Arteria kepada media itu terdapat deskripsi foto bertuliskan "Pertemuan Samad di Rumah Hendropriyono".

Meski mengakui foto itu adalah dirinya, Samad menepis tudingan pelanggaran kode etik sebagaimana yang dituduhkan Arteria. Menurut Samad, foto tersebut hanya sebatas foto biasa yang tidak ada kaitannya dengan materi pertemuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Adalah lumrah jika dalam setiap kesempatan ada saja yang meminta foto bersama. Sebagai seorang pimpinan KPK, saya tidak bisa menolak permintaan itu," kata Samad di Gedung KPK, Senin (2/2).

Samad membenarkan wacana tudingan PDIP yang menyebut dirinya masuk bursa pencalonan Wakil Presiden. Namun dia menegaskan tidak punya inisiatif apapun untuk memaksakan kehendak menjadi calon pendamping Joko Widodo di Istana.

Sebagai Ketua KPK, Samad mengaku tidak bisa menghindari pertemuan dengan politisi baik secara formal maupun informal. "Namun kabar yang menyebut saya membantu meringankan kasus salah satu anggota partai itu tidak benar," ujarnya.

Dalam sebuah diskusi yang digelar di bilangan Cikini, Jakarta, Ahad (1/2), Arteria memperlihatkan dua bukti foto yang memperlihatkan Samad bersanding dengan seorang anak dari purnawirawan petinggi militer berinisial RHN. Dalam foto itu Samad tampak mengenakan kemeja biru berlengan panjang sementara RHN mengenakan baju batik lengan pendek berwarna cokelat keemasan.

Di foto yang dicetak di atas kerta putih itu terdapat deskripsi foto yang berbunyi: Pertemuan Samad di Rumah Hendropriyono. "Ini pertemuan ke-4 dari enam pertemuan yang dilakukan AS. Ini bukan hanya pelanggaran kode etik, tapi merupakan pelanggaran pidana," ujar Arteri.

Menurut Arteri, dalam pertemuan tersebut telah terjadi lobi yang dilakukan Samad dalam bursa pencalonan dirinya sebagai Wakil Presiden. Samad mengaku telah membantu PDIP dengan cara meringankan perkara korupsi yang menimpa kader PDIP Emir Moeis. "Saya sudah meringankan kasus yang menimpa Emir," kata Samad seperti ditirukan Arteri.

Pertemuan dan bahasan politik Samad di bilangan Patal Senayan, Jakarta, itu dinilai oleh Arteri sebagai sebuah pelanggaran pidana. Berdasarkan dalam Pasal 36 poin 1, Pasal 37 dan Pasal 65, 66, 67 UU 30/2002, anggota KPK dilarang bertemu atau mengadakan hubungan langsung atau tidak langsung dengan tersangka atau pihak lain yang ada hubungan dengan perkara tindak pidana korupsi yang ditangani KPK dengan alasan apa pun.

Arteria mengatakan perkara yang menimpa Samad tersebut telah diperkarakan di Mabes Polri. Dia menyanggah laporan tersebut diadukan oleh partainya, melainkan oleh pihak pelpor yang berasal dari unsur masyarakat. "Materi pertemuannya sudah disampaikan ke Mabes Polri. RNH pun sudah dimintai keterangan," ujar Arteria. (pit/pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER