Majelis Ulama Dukung Eksekusi Terpidana Mati Kasus Narkoba

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 03 Feb 2015 19:54 WIB
Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menyatakan dukungan kepada pemerintah untuk mengeksekusi para terpidana mati kasus narkoba.
Mobil ambulans yang membawa jenasah terpidana mati Ang Kim Soei asal Belanda melintas di dermaga penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, Minggu (18/1) dini hari. (ANTARA/Idhad Zakaria)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin menyatakan dukungan kepada pemerintah untuk mengeksekusi para terpidana mati kasus narkoba. Ma'ruf menyebutkan, MUI sudah sejak lama mengeluarkan fatwa yang memperbolehkan penerapan hukuman mati untuk kasus-kasus pidan tertentu.

"MUI sudah sejak lama untuk pidana tertentu itu boleh diterapkan hukuman mati, seperti pembunuhan dan narkoba," ujar Ma'ruf usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (3/2).

Menurut dia, kasus narkoba merupakan pidana yang cukup berat. "Dampaknya kerusakan yang berat sekali. Jadi MUI mendukung dan setuju itu (eksekusi mati) dilaksanakan," kata dia.

Terkait protes yang dilayangkan berbagai pihak dari luar negeri khususnya negara-negara asal terpidana mati, Ma'ruf berpandangan, seharusnya negara-negara tersebut menghormati hukum yang berlaku di Indonesia. "Kita kan juga menghormati hukum yang ada di negara mereka," ujar dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keputusan Presiden untuk mengabulkan atau tidak mengabulkan grasi, imbuh Ma'ruf, tidak dapat diintervensi oleh pihak manapun. "Kita harus bisa menjelaskan kepada mereka," kata dia.

Untuk diketahui, Kejaksaan Agung pernah mengungkap ada 11 nama terpidana mati yang akan dieksekusi pada gelombang kedua. Dalam deretan narapidana kali ini, tercantum empat warga Indonesia.

Sedangkan dua dari 11 orang di antaranya itu merupakan anggota sindikat penyelundup narkoba, Bali Nine seperti yang diberitakan. Sebelas terpidana mati itu di antaranya berasal dari Indonesia, Filipina, Australia, Perancis, Ghana, Nigeria dan Brazil. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER