Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta iklan komersial “
Fire Your Indonesian Maid NOW!” yang muncul di Malaysia ditarik sebab dinilai tak etis.
“Iklan tersebut harus ditarik dan (yang membuat) harus minta maaf. Etikanya jelas salah,” kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (4/2).
JK pun menyesalkan iklan tersebut bisa sampai muncul. Pemerintah Indonesia saat ini sedang meminta penjelasan lebih lanjut kepada pihak terkait soal motif kemunculan iklan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iklan bernada melecehkan tenaga kerja Indonesia (TKI) bukan sekali ini saja muncul. Sebelumnya, ada pula iklan berbunyi “Indonesian maids now on SALE!!!” yang muncul pada Oktober 2012.
“Padahal Malaysia pernah kita moratorium (pengiriman TKI). Kalau sekarang perlu hentikan, ya hentikan,” ujar JK.
Iklan “
Fire Your Indonesian Maid NOW!” dikeluarkan oleh Robovac Malaysia, perusahaan distributor yang menjual berbagai robot pembersih merek ternama seperti Neato Robotics asal California, Amerika Serikat; iRobot asal Delaware, AS; dan LG asal Korea Selatan.
Kata ‘Indonesian’ pada kalimat “
Fire Your Indonesian Maid NOW!” bahkan diberi garis bawah, memicu kemarahan lembaga advokasi dan perlindungan buruh migran Indonesia, Migrant Care.
“Kenapa kata ‘Indonesian’ digarisbawahi? Di Malaysia juga ada pekerja asal Filipina, Sri Lanka, India. Tapi kenapa mereka (Robovac) spesifik menyebut Indonesia? Kenapa sentimen dengan Indonesia?” ujar Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, kepada CNN Indonesia, Rabu (4/2).
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur telah melaporkan pemasangan iklan tersebut ke Kepolisian Wilayah Selangor, dan menuntut otoritas Malaysia melarang iklan “
Fire Indonesian Maid NOW!” karena bersifat rasis.
KBRI juga menugaskan pengacara untuk menemui perusahaan terkait guna melakukan analisis hukum. Hasil analisis itu akan dipakai untuk menentukan langkah hukum selanjutnya yang diambil Indonesia.
Selain itu, Menteri Ketenagakerjaan RI Hanif Dhakiri sudah menghubungi Menteri Tenaga Kerja Malaysia Dato Sri Richard Riot. Ia minta iklan provokatif tersebut ditangani serius demi kebaikan hubungan Indonesia dan Malaysia.
Soal TKI juga akan dibahas Kamis esok (5/2) dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri Malaysia Mohammad Najib Abdul Razak. Indonesia berniat mengurangi pengiriman pekerja untuk dijadikan pembantu rumah tangga dan ingin mengirim tenaga kerja profesional untuk ditempatkan di sektor manufaktur dan pertanian.
(agk)