Dede Yusuf Minta Malaysia Larang Iklan Diskriminatif

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Rabu, 04 Feb 2015 18:19 WIB
"Iklan jangan jadikan TKI barang," kata Ketua Komisi IX Dede Yusuf. Sebelum "Fire Your Indonesian Maid," ada iklan "Indonesian maids on SALE!"
Iklan di Malaysia yang menyinggung TKI pada Oktober 2012. Awal Februari 2014, iklan yang merendahkan TKI muncul kembali. (detikfoto/Agung Pambudhy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf meminta pemerintah Malaysia mengambil inisiatif soal iklan-iklan di negeri itu yang sarat unsur diskriminasi. Permintaan itu dikeluarkan Dede pasca perusahaan distributor robot pembersih Robovac Malaysia memasang iklan bertuliskan “Fire Your Indonesian Maid NOW!"

“Pemerintah Malaysia seharusnya dapat berinisiatif mengeluarkan larangan dalam pembuatan iklan diskriminatif, misalnya dengan mengumpulkan biro-biro iklan, industri kreatif, atau mungkin Kementerian Informasi di sana untuk menginformasikan jangan ada iklan, narasi, atau kalimat di dalam iklan yang menjadikan TKI sebagai barang,” kata Dede di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (4/2).

Belum lagi sebelum ini, ujar Dede, ada iklan lain di Malaysia yang bertuliskan “Indonesian maids now on SALE!!!” Iklan itu berisi penawaran diskon 40 persen bagi mereka yang mengambil pembantu rumah tangga asal Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkaitan dengan iklan kontroversial tersebut, Dede Yusuf mengusulkan agar Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dapat mendampingi Presiden Joko Widodo bertolak ke Malaysia, Kamis esok (5/2).

Jokowi sejak jauh hari telah mengagendakan kunjungan kenegaraan ke Malaysia dan negara-negara tetangga Indonesia lainnya seperti Brunei Darussalam dan Filipina.

Di Malaysia, persoalan TKI memang masuk agenda pembahasan Jokowi bersama PM Malaysia Mohammad Najib Abdul Razak. Indonesia berniat mengurangi pengiriman pekerja untuk dijadikan pembantu rumah tangga, dan ingin mengirim tenaga kerja profesional untuk ditempatkan di sektor manufaktur dan pertanian.

“Saya akan meminta BNP2TKI memberi masukan ke Presiden (soal iklan kontroversial),” kata Dede yang komisinya membidangi persoalan tenaga kerja, kesehatan, dan kependudukan.

Terkait soal TKI, Dede Yusuf meminta pemerintah RI menyiapka lapangan pekerjaan di dalam negeri untuk mereka sehingga pengiriman TKI sebagai pekerja rumah tangga bisa dihentikan. “Jumlah TKI kita ada lebih dari 1,25 juta orang. Saya minta Menaker untuk mengkaji ulang bahkan moratorium,” kata dia.

Secara terpisah, Menteri Ketenagakerjaan RI Hanif Dhakiri sudah menghubungi Menteri Tenaga Kerja Malaysia Dato Sri Richard Riot. “Saya udah kirim pesan langsung kepada kolega saya itu agar memberi perhatian terhadap masalah ini dan menanganinya secara serius untuk kebaikan hubungan kedua negara,” ujar menteri asal PKB itu.

Sementara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur melaporkan pemasangan iklan tersebut ke Kepolisian Wilayah Selangor, dan menuntut otoritas Malaysia melarang iklan “Fire Indonesian Maid NOW!” karena bersifat rasis. KBRI juga menugaskan pengacara untuk menemui perusahaan terkait guna melakukan analisis hukum. Hasil analisis itu akan dipakai untuk menentukan langkah hukum selanjutnya yang diambil Indonesia. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER