Menteri Tedjo dan Kompolnas Gelar Rapat Bahas Calon Kapolri

Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Kamis, 05 Feb 2015 10:39 WIB
Menteri Tedjo yang juga menjabat Ketua Kompolnas mengumpulkan anggotanya untuk membahas soal pencalonan Kapolri.
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menko Polhukam Tedjo Edy Purdjiatno (keempat kiri) menerima anggota Kompolnas di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (29/1). (Antara Foto/Prasetyo Utomo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) saat ini sedang menggelar pertemuan dengan Ketua Kompolnas yang juga Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno. Pertemuan tersebut membahas soal calon Kapolri.

Komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan mengatakan, saat ini Kompolnas masih menunggu pernyataan resmi Presiden Joko Widodo terkait pelantikan atau pembatalan pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan. "Rapat sedang berlangsung, kami akan bahas semua terkait Kapolri," kata Edi ketika dihubungi CNN Indonesia, Kamis (5/2).

Pertemuan tersebut dihadiri oleh seluruh Anggota Kompolnas di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan di Jakarta. Terkait nama calon Kapolri, jika Presiden batal melantik Budi, maka perwira tinggi Polri berbintang tiga bakal masuk bursa calon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terhadap jenderal berbintang dua, Edi menyebut bisa saja  nama-nama mereka yang berpangkat Inspektur Jenderal masuk sebagai kandidat. "Karena kami terbuka dengan usul masyarakat. Misalnya ada yang sms, telepon, kirim surat, menyebut bahwa Kapolda mereka baik dan lainnya. Kami apresiasi sebagai masukan," ujar Edi.

Salah satu nama bintang dua yang disebut yaitu Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, dan Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf.

"Memang bisa saja bintang dua masuk, tapi sebaiknya mendapat bintang tiga terlebih dahulu. Masukan dari masyarakat untuk memasukan mereka dalam daftar calon juga ada," kata Edi.

Hal senada disampaikan Komisioner Kompolnas lainnya, Hamidah Abdurrachman. Menurut Hamidah, tiga nama itu disebut layak menduduki posisi Kapolri. "Tetapi memang mereka harus duduk dulu di sebuah jabatan yang membuat mereka menjadi bintang tiga," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan kepada Ketua Tim 9 Syafii Maarif bahwa dia bakal membatalkan pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri. Nama Budi sebelumnya diusulkan juga oleh Kompolnas bersama delapan nama jenderal bintang tiga lainnya.

Dalam pertemuan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan pada 8 Januari 2015, Kompolnas mengusulkan dua opsi calon Kapolri. Dua opsi itu dijabarkan dalam surat yang diterbitkan Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno bernomor R-06/Menko/Polhukam/TU.00.00.2//1/2015 tertanggal 8 Januari 2015.
Opsi pertama berisi sembilan nama jenderal bintang tiga yang direkomendasikan menjadi Kapolri dan opsi kedua berisi empat nama.

Empat nama dalam opsi kedua juga masuk dalam opsi pertama. Mereka adalah Budi Gunawan Komjen Dwi Priyatno yang saat ini menjabat Inspektur Pengawasan Umum, Suhardi Alius, dan Komjen Putut Bayu Seno yang menduduki posisi Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER