Seleksi Calon Kapolri, Kompolnas Sebut KPK Tak Mau Bantu

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Kamis, 05 Feb 2015 21:26 WIB
Komisioner Kompolnas M Nasser menyatakan, KPK dan PPATK mengabaikan permintaan Kompolnas untuk menyeleksi calon Kapolri.
Mantan Kapolri Jenderal Sutarman dan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti berjabat tangan usai mengikuti upacara Penyerahan Tugas Wewenang dan Tanggung Jawab Kapolri Kepada Wakapolri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 21 Januari 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Kepolisian Nasional menuding Komisi Pemberantasan Korupsi dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tak membantu dalam menjaring calon kapolri. Dua lembaga tersebut menurut Komisioner Kompolnas M Nasser justru malah cenderung mengabaikan permintaan bantuan Kompolnas.

"Tidak (ada bantuan), mereka mengabaikan kami," kata Nasser di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/2).

Menurut Nasser sejak Februari 2013 sebenarnya ada nota kesepahaman antara Kompolnas dan KPK. Dalam perjanjian itu, kedua lembaga sepakat saling bertukar informasi terutama terkait pemberantasan korupsi, suap, dan gratifikasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara sejak November 2014 lalu, kata Nasser ada 184 pemberitaan bahwa Kompolnas tengah mencari calon Kapolri untuk direkomendasikan pada Presiden. "Kami minta masukan dari masyarakat, seharusnya kalau KPK punya niat baik, beri informasi," ujar Nasser.

Surat terkait permintaan untuk membantu menjaring calon Kapolri juga sudah dilayangkan. Namun menurut Nasser malah tak dibalas oleh lembaga antirasuah itu.

Nasser berharap, jika punya niat baik, KPK seharusnya memberikan data terkait rekam jejak para kandidat calon Kapolri yang digodok oleh Kompolnas.

Seperti saat ini di mana Kompolnas tengah menyiapkan beberapa alternatif nama perwira tinggi Polri jika Presiden urung melantik Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri.

Nama-nama ini akan direkomendasikan jika Presiden meminta nama untuk diajukan ke DPR. Setidaknya ada empat nama perwira tinggi Polri yang ada di tangan Kompolnas.

Dari angkatan Akpol 1982 ada nama Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti dan Inspektur Pengawasan Umum Polri Komisaris Jenderal Dwi Priyatno.

Sementara dari angkatan Akpol 1984 muncul nama Kepala Badan Pemelihara Keamanan Komisaris Jenderal Putut Bayu Seno dan Kabareskrim Komisaris Jenderal Budi Waseso.

Selain empat nama berpangkat komisaris jenderal, Kompolnas juga menerima masukan beberapa nama perwira bintang dua (inspektur jenderal). Mereka adalah Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Anas Yusuf, Inspektur Jenderal Metro Jaya Unggung Cahyono, dan Kapolda Jawa barat Inspektur Jenderal M Iriawan. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER