Kompolnas akan Panggil Budi Waseso terkait Pemalsuan Surat

Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Minggu, 08 Feb 2015 11:44 WIB
Komisioner Kompolnas Hamidah Abdurrachman mengatakan, pemanggilan untuk klarifikasi laporan pemalsuan surat yang diduga dilakukan oleh Budi Waseso.
Kabareskrim Komjen Budi Waseso menerima ucapan selamat, seusai upacara kenaikan pangkat, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 5 Januari 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Kepolisian Nasional akan memanggil Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso, Senin esok (9/2). Komisioner Kompolnas Hamidah Abdurrachman mengatakan, pemanggilan untuk klarifikasi laporan pemalsuan surat yang diduga dilakukan oleh Budi.

"Senin besok akan kami klarifikasi terkait pemalsuan surat. Akhir pekan kemarin kami belum sempat menindaklanjuti karena informasi baru kami terima sore," kata Hamidah kepada CNN Indonesia, Ahad (8/2).

Hamidah menuturkan, klarifikasi terhadap informasi pemalsuan tersebut sangat penting mengingat Budi Waseso merupakan salah satu dari empat perwira tinggi Polri yang digadang menjadi kandidat Kapolri menggantikan pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang kemungkinan dibatalkan pelantikannya.

"Konfirmasi perlu untuk memastikan bahwa calon yang kami ajukan kepada Presiden Jokowi tidak memiliki rekam jejak yang kontroversial jika memang nanti pelantikan Pak BG batal," ujar Hamidah.

Hamidah optimistis, Budi Waseso bakal memenuhi panggilan Kompolnas terkait klarifikasi. Pasalnya, lembaga yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno itu pernah memanggil Budi untuk mengonfirmasi sejumlah hal.

"Pak Budi kooperatif selama ini. Kami yakin Pak Budi enggak akan keberatan jika kami minta klarifikasi," kata Hamidah.

Menurut Hamidah, klarifikasi tidak hanya akan dilakukan kepada Budi Waseso. Tetapi juga akan meminta konfirmasi kepada Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri sebagai divisi yang mengawasi etika dan tindakan anggota Korps Bhayangkara.

"Kami akan meminta informasi mengenai apakah laporan itu benar ada, kaitannya apa, bagaimana proses penanganannya, apakah sudah ditindaklanjuti laporan itu, bagaimana hasilnya. Kami akan tanya yang menangani laporan saat itu," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Budi pernah dilaporkan oleh anak buahnya yaitu Wakil Kepala Polda Sulawesi Utara Jenmard Mangolui Simatupang pada November 2012. Jenmard melaporkan Budi atas dugaan memalsukan surat mutasi ketika menjabat Kepala Biro Pengamanan Internal Polri.

Namun saat itu Budi menjelaskan bahwa surat mutasi itu dibuat atas perintah Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Penerbitan surat mutasi karena Jenmard dituduh menerima suap saat menjabat Wakapolda Sulut.

Saat ini, Budi adalah satu dari empat pati Polri yang telah diwawancarai Kompolnas sebagai kandidat Kapolri. Meski baru mendapat lencana bintang tiga pada 5 Februari lalu, lulus Akademi Kepolisian tahun 1984 itu telah bersaing dengan yang lain.

Mereka adalah Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan Komisaris Jenderal Putut Eko Bayuseno, dan Inspektur Pengawasan Umum Komisaris Jenderal Dwi Priyatno. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER