Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan, Selasa sore (10/1). Komisioner Kompolnas Hamidah Abdurrachman mengaku belum tahu agenda apa yang bakal dibahas dalam pertemuan Presiden dengan seluruh Anggota Kompolnas pukul 16.00 WIB.
"Kami hanya diberi tahu Ketua Kompolnas bahwa sore ini diundang bertemu Presiden jam 4 sore. Jika memang diminta nama-nama calon Kapolri, kami sudah siapkan," kata Hamidah kepada CNN Indonesia, selasa.
Hamidah menjelaskan, meski tidak tahu agenda yang bakal dibahas, Kompolnas telah menyiapkan enam nama calon Kapolri jika memang diminta Presiden. Keenam nama tersebut yaitu Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan Komisaris Jenderal Putut Eko Bayuseno, Inspektur Pengawasan Umum Komisaris Jenderal Dwi Priyatno, dan Kabaresrim Komjen Budi Waseso.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Empat nama tersebut memang telah diungkapkan Kompolnas sejak pekan lalu. Sementara dua nama baru yang masuk kembali dalam daftar calon Kapolri versi Kompolnas yaitu mantan Kabareskrim Komjen Suhardi Alius serta Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Anang Iskandar.
"Ada dua nama tambahan yaitu Pak Anang dan Pak Suhardi Alius. Tapi kami serahkan nama itu kalau diminta Presiden," ujar Hamidah.
Keterlibatan Kompolnas menjaring calon Kapolri sempat mendapat sorotan dari sejumlah pihak. Anggota Tim 9 sekaligus mantan Wakapolri Komjen (Purnawirawan) Oegroseno sempat menyebut bahwa Kompolnas tak kompeten dalam menyeleksi calon Kapolri.
Hamidah menjelaskan, kewenangan Kompolnas memberikan rekomendasi calon Kapolri telah diatur dalam undang-undang. Sehingga peran Kompolnas tak layak dipertanyakan.
Sementara politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Tubagus Hasanudin mempertanyakan langkah Kompolnas menyiapkan calon Kapolri untuk menggantikan pencalonan Komjen Budi Gunawan. "Setahu saya Presiden Jokowi sampai saat ini belum resmi meminta calon Kapolri, lalu kenapa Kompolnas jadi super sibuk?" ujar Hasanudin, Selasa (10/2).
(rdk)