Senioritas Jadi Alasan Kompolnas Coret Nama Suhardi Alius

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Senin, 09 Feb 2015 17:18 WIB
Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala menilai Suhardi bakal kesulitan memimpin para seniornya jika jadi Kapolri.
Komisaris Jenderal Suhardi Alius (kanan) melihat sejumlah barang bukti senjata api dan alat pembuatnya di ruang Rupatama Mabes Polri saat masih menjadi Kaberskrim Polri. Jakarta, Jumat, 7 November 2014. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nama Komisaris Jenderal Suhardi Alius dieliminasi dari daftar calon Kapolri yang direkomendasikan Kompolnas pada Presiden Indonesia Joko Widodo. Selain masih muda, Suhardi mental dari daftar karena Kompolnas khawatir dia kesulitan jika menjadi Kapolri.

Penyebabnya menurut Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala karena Suhardi bakal kesulitan memimpin para perwira tinggi Polri yang jadi seniornya. "Jika yang bersangkutan dipilih Presiden maka akan membuatnya sulit memimpin senior," kata Adrianus, Senin (9/2).

Meski aturan tersebut tidak tertulis di undang-undang, kriminolog Universitas Indonesia ini menyatakan jika etika tersebut memang sebuah aturan tidak tertulis di kepolisian. "Memang ini merupakan aturan tidak tertulis yang mengatakan sebaiknya Kapolri seimbang dalam segi angkatan," lanjut Adrianus. "Itu agar kompak di lapangan."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Kompolnas sempat mengumumkan lima calon Kapolri yang akan direkomendasikan pada Jokowi. Kelimanya adalah Komisaris Jenderal Budi Waseso, Komisaris Jenderal Badrodin Haiti, Komisaris Jenderal Dwi Priyatno, Komisaris Jenderal Putut Eko Bayuseno, dan Komisaris Jenderal Suhardi Alius.

Namun nama Suhardi Alius akhirnya dieleminasi karena Kompolnas berpikir dia masih muda dan masa pensiunnya masih lama. Suhardi merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1985. Sementara empat calon lain lulusan 1982 dan 1984. Badrodin dan Dwi Priyatno lulusan Akpol 1982. Sementara Budi Waseso dan Putut Bayuseno lulusan tahunn1984.

Selain masih tergolong junior di antara perwira tinggi lainnya, umur Suhardi juga masih muda yakni 52 tahun. Masih ada waktu 6 tahun bagi Suhardi untuk mengabdi di Kepolisian sebelum pensiun. "Mungkin dia bisa dua kali ikut pemilihan Kapolri, makin lama peluangnya makin matang," ujar Adrianus.

Hingga saat ini Jokowi belum menentukan sikapnya terhadap pelantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri. Padahal hari ini tepat sebulan sejak Jokowi mendeklarasikan pencalonan Budi sebagai calon tunggal Kapolri baru.

Presiden baru akan memutuskan polemik Kapolri ini setelah menyelesaikan kunjungan kenegaraanya ke beberapa negara ASEAN pekan ini. (sur/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER