Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Tim 9 Syafii Maarif berharap Presiden Joko Widodo mengajukan lebih dari satu nama calon kadidat Kapolri ke DPR. Biarkan nanti uji kepatutan dan kelayakan yang akan meloloskan calon pemegang tongkat komando Korps Bhayangkara.
"Ajukan beberapa saja ke DPR, biar tidak calon tunggal," kata Syafii kepada CNN Indonesia, Selasa (10/2).
Dengan diajukannya beberapa nama ke DPR, maka masyarakat menurut Syafii bisa menilai bahwa proses pencalonan Kapolri berlangsung secara jujur dan terbuka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Biar masyarakat melihat rekam jejaknya," ujar Syafii. Mantan Ketua PP Muhammadiyah ini sendiri berharap Kapolri yang terpilih nantinya yang paling sedikit dosanya. "Tidak ada yang sempurna, tapi cari yang sedikit bintik hitamnya," ujarnya.
Kompolnas menyatakan telah mengantongi enam nama untuk diajukan ke Presiden. Nama-nama ini akan direkomendasikan jika Presiden memintanya sebagai pengganti Komisaris Jenderal Budi Gunawan.
Syafii menilai, dengan adanya enam nama ini persaingan menuju kursi Kapolri menjadi lebih adil. Pasalnya, seluruh angkatan tertua yang ada di Polri terwakili dari mulai angkatan Akademi Kepolisian 1982 hingga 1985.
Awalnya Kompolnas hanya menyiapkan empat nama yakni Wakapolri Komisaris Jenderal Badrodin Haiti (Akpol 1982), Inspektur Pengawasan Umum Komisaris Jenderal Budi Priyatno (Akpol 1982), Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Komisaris Jenderal Putut Bayuseno (Akpol 1984) dan Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Budi Waseso (Akpol 1984).
Namun hari ini ada dua nama tambahan yakni Sekretaris Utama Lembaga Pertahanan Nasional Komisaris Jenderal Suhardi Alius (Akpol 1985) dan Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Anang Iskandar (Akpol 1983).
(sur/sip)