Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal (Purn) Oegroseno menjagokan dua nama untuk menduduki kursi Tri Brata I atau Kapolri. Mereka adalah Komisaris Jenderal Badrodin Haiti dan Komisaris Jenderal Dwi Prayitno.
Keduanya adalah lulusan Akademi Kepolisian 1982. Badrodin saat ini menjabat sebagai Wakapolri. Sementara Dwi adalah Inspektur Pengawasan Umum Polri.
Senioritas dan pengalaman dua kali memimpin Polda merupakan faktor yang mendasari pernyataan Oegroseno. "Biasanya dilihat sudah berapa kali menjadi kapolda, usia dan angkatan di akademi kepolisan," ujar Oegroseno kepada CNN Indonesia, Selasa (10/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti tradisi suksesi Kapolri sebelumnya, Oegroseno berkata seleksi juga memperhatikan sisa masa jabatan para calon. "Paling tidak dilihat sisa masa jabatannya tinggal dua tahun," lanjutnya.
Sejak lulus dari Akpol pada tahun 1982, Badrodin dua kali menjadi Kapolda yakni di Sumatera Utara dan Jawa Timur. Jika terpilih menjadi Kapolri, Badrodin punya waktu satu tahun lebih memimpin Polri sebelum pensiun pada usia 58 tahun pada 24 Juli 2016.
Sementara Dwi juga dua kali memimpin Polda yakni di Jawa Tengah dan Metro Jaya. Usianya lebih muda dibandingkan Badrodin. Ia lahir pada tahun 1959 dan masih punya waktu dua tahun lebih untuk menjadi Kapolri sebelum pensiun.
Sebelumnya, Kompolnas menyatakan telah mengantongi enam nama calon Kapolri untuk menggantikan Komisaris Jenderal Budi Gunawan, pilihan Jokowi yang tersandung kasus gratifikasi.
Selain Badrodin dan Dwi, empat calon lainnya adalah Komisaris Jenderal Putut Bayuseno, Komisaris Jenderal Budi Waseso, Komisaris Jenderal Suhardi Alius dan Komisaris Jenderal Anang Iskandar. Suhardi dan Anang baru belakangan ini masuk ke dalam daftar Kompolnas.
Sebenarnya, bukan hanya Badrodin dan Dwi yang sudah menjabat kapolda di dua daerah. Putut bahkan tercatat sudah tiga kali menjadi kapolda, yaitu di Banten, Jawa Barat dan Metro Jaya. Namun, Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri ini kalah senior dari Badrodrin dan Dwi. Ia lulus dari Akpol tahun 1984.
(sur)