Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Jokowi memberi isyarat perlu waktu untuk membereskan berbagai masalah yang menimpa bangsa Indonesia. Hal itu ia sampaikan ketika memberi pidato dalam Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) yang keenam di Yogyakarta, Rabu (11/2).
Jokowi mengatakan, perlu langkah bijak untuk merampungkan masalah yang membelit bangsa ini. “(Kekisruhan) ini bukan masalah politik saja. Ada tumpukan masalah yang harus saya urai satu-persatu,” kata Jokowi seperti dikutip dari detikcom.
Tumpukan masalah yang dimaksud Jokowi adalah adanya tabrakan dan saling silang kepentingan antara persoalan korupsi dengan politik dan hukum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya ini paling tidak suka rapat berkali-kali. Sudah jelas masalah kita adalah korupsi yang bertumpuk dengan politik dan hukum,” kata dia.
Jokowi juga menyinggung soal kebijakan subsidi bahan bakar minyak yang berpuluh-puluh tahun salah sasaran. Dari data yang dimiliki Jokowi, 82 persen subsidi BBM dinikmati oleh orang-orang yang memiliki mobil.
Oleh sebab itu, ujar Jokowi, sudah sepatutnya paradigma subsidi BBM diubah total. “Kemarin saya naikan BBM, sampai rapat dua kali. Demo kan sebentar, biasanya sampai sebulan, kenapa? Karena kami sosialisasikan dan kasih pengertian dengan baik bahwa subsidi untuk nelayan (dialokasikan untuk) beli motor, beli pendingin, beli traktor untuk petani,” kata Jokowi.
Pada KUII itu tampak pula mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah yang juga Ketua Tim 9 Ahmad Syafii Maarif. Ia menjadi salah satu pembicara dan hendak menyampaikan soal gagasan serta inovasi segar bagi kemajuan bangsa.
Jokowi seharusnya menghadiri pembukaan KUII di Keraton Yohya pada Senin (9/2). Namun saat itu ia masih melakukan lawatan kenegaraan sehingga mewakilkan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membuka KUII.
Jokowi hari ini hanya dijadwalkan 1,5 jam berada di Yogya untuk acara KUII itu. Siang ini dia langsung kembali ke Jakarta untuk menggelar rapat kabinet terbatas pada pukul 15.00 WIB.
(pit/agk)