KPK Curhat Diteror, Tim 9 Adukan ke Jokowi

Gilang Fauzi | CNN Indonesia
Rabu, 11 Feb 2015 16:46 WIB
Tim Independen bentukan Presiden Joko Widodo menjalin kominukasi dengan jajaran pimpinan dan staf KPK ihwal persoalan yang menimpa lembaga antirasuah itu.
Ilustrasi teror. (Thinkstock/fergregory)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Independen bentukan Presiden Joko Widodo menjalin kominukasi dengan jajaran pimpinan dan staf KPK ihwal persoalan yang saat ini menimpa lembaga antirasuah itu. Menurut Wakil Ketua Tim 9 Jimly Asshiddiqie, dalam pertemuan didapat informasi yang berkaitan dengan ketidakhadiran dua penyidik aktif KPK di sidang praperadilan Budi Gunawan.

"Rupanya ada perasaan tidak nyaman dari staf KPK dengan keadaan situasi sekarang ini. Termasuk juga ada yang merasa diteror, diancam, diintimidasi, sehingga kegalauan staf ini menjadi concern," ujar Jimly usai bertandang di Gedung KPK, Rabu siang (11/2).

Jimly mengatakan, bentuk ancaman itu beragam. Ada yang disampaikan melalui pesan singkat, sambungan telepon, dan bahkan ada pula yang sampai dibuntuti. Jimly pun tidak menampik, ancaman teror tersebut merupakan sebuah bentuk tindakan yang melanggar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jimly memastikan bakal melaporkan ancaman teror tersebut kepada Jokowi. Menurut dia, dengan adanya ancaman tersebut semua pihak harus lebih mawas diri sekaligus menantikan Jokowi mengambil langkah-langlah yang berarti.

"Kalau kami mau mengikuti arahan Presiden, sudah jelas, jangan menambah ketegangan. Harus redakan ketegangan sampai putusan praperadilan, itu arahannya," ujar Jimly.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sebelumnya tidak menampik ancaman teror itu telah merundung staf lembaga antirasuah, terutama penyidik serta anggota biro hukum KPK yang mengurusi kasus dan praperadilan Budi Gunawan.

Bambang mengatakan, saat ini KPK telah membentuk tim dan berkoordonasi dengan lembag-lembaga penting untuk mengusut fakta-fakta di balik upaya teror tersebut. "Tapi untuk sementara ini kami belum bisa menjelaskan secara rinci ke publik," ujar Bambang. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER